Tangis Haru Pasukan RI Berlebaran di Sudan

Pasukan pembawa misi perdamaian RI di Sudan harus berlebaran jauh dari keluarga.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 26 Jun 2017, 12:46 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2017, 12:46 WIB
pasukan perdamaian Sudan rayakan idul fitri
Pasukan perdamaian RI di Darfur Sudan rayakan Idul Fitri (Penerangan Indobatt 03)

Liputan6.com, Darfur - Merayakan hari raya tanpa berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara harus dirasakan para personel pasukan perdamaian RI di Darfur, Sudan. Para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Indobatt-03 UNAMID ini harus merayakan Idul Fitri dalam suasana jauh dari Tanah Air.

Suasana haru dan khidmat tampak terasa ketika ratusan prajurit menunaikan salat Id di Super Camp yang berada di El Genina, Minggu 25 Juni 2017. Tak sedikit dari mereka meneteskan air mata haru dan khidmat.

Namun demikian, suasana haru dan jauh dari keluarga sedikit terobati dengan kebersamaan dan kekompakan para prajurit yang bertugas.

Kendati jauh dari keluarga di momen hari raya, Dansatgas Yonkomposit TNI XXXV-C UNAMID Letkol Inf Syamsul Alam mengingatkan para prajuritnya bahwa tugas yang diemban saat ini merupakan sebuah kebanggaan yang dibawa oleh keluarga di Tanah Air.   

"Sebagai keluarga besar, kita patut bersyukur dapat merayakan hari raya Idul Fitri bersama sama. Semoga kita semua senantiasa mendapat rahmat dan hidayahnya serta lindungan Allah SWT selama menjalankan tugas kita disini," kata Syamsul dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (26/6/2017).

Pasukan perdamaian RI di Darfur Sudan rayakan Idul Fitri (Penerangan Indobatt 03)

Syamsul juga meminta agar di momen bahagia ini, seluruhnya dapat saling memaafkan. Selaku pemimpin, Syamsul juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajarannya.

"Harta paling berharga adalah sabar, teman paling setia adalah amal, ibadah paling indah adalah ikhlas, identitas paling tinggi adalah iman, pekerjaan paling berat adalah memaafkan, mohon maaf atas segala khilaf dan salah," kata dia.

Rasa haru cukup terasa mengingat meski dalam tugas di negeri orang, pasukan perdamaian TNI bisa menjalani puasa dengan khidmat sebulan penuh.

"Meski wajah kami tak mampu berjumpa, tangan tak bisa saling berjabat, semoga coretan kata ini akan mampu menjadi jembatan di hari penuh kemenangan, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon maaf lahir dan bathin," ucap Syamsul.

Selama bulan Ramadan, Yonkomposit XXXV-C UNAMID mengisi berbagai kegiatan keagamaan dan sosial dengan menggelar kegiatan bakti sosial untuk warga setempat.

Mereka menggelar rangkaian kegiatan Civil Military Coordination (Cimic) dengan memberikan bantuan ke tempat-tempat ibadah dan untuk masyarakat sekitar.

Selain memberikan bantuan sembako, batik, hingga pembagian Alquran untuk warga lokal, pasukan perdamaian TNI ini juga menggelar salat Jumat bersama. Kemudian mereka juga menampilkan pagelaran seni marawis untuk menghibur warga Sudan.

"Kegiatan Cimic berupa bakti sosial merupakan wujud tanggung jawab dan kepedulian pasukan Garuda Indobatt-3 kepada masyarakat setempat, yang juga adalah bentuk kepedulian dari Pemerintah Indonesia," kata Syamsul.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya