Polisi Masih Tunggu Hasil Tes DNA Pelaku Penusukan Brimob

Polisi mengecek KTP di kantung Mulyadi. Namun, muncul keraguan lantaran foto di KTP tersebut tak mirip dengan pelaku.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Jul 2017, 10:08 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2017, 10:08 WIB
Nafiysul Qodar/Liputan6.com
Anggota Brimob diserang di dekat Mabes Polri

Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian menyebut nama Mulyadi sebagai  terduga teroris penyerang dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Perum Peruri, Jakarta Selatan atau persis di seberang Lapangan Bhayangkara Mabes Polri.

Namun, untuk keakuratan, polisi melakukan cek DNA. Meski demikian, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan, pihaknya masih menunggu hasilnya.

"Tes DNA belum ada info kapan (selesainya). Tapi secepatnya dan ini sudah dilakukan," ucap Setyo kepada Liputan6.com, Minggu (2/7/2017).

Sebelumnya, dia menuturkan nama Mulyadi diduga teroris yang melakukan penyerangan. Menurut Setyo, itu baru 75 persen kebenarannya.

Polisi mengecek Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kantung Mulyadi. Namun, muncul keraguan lantaran foto di KTP tersebut tak mirip dengan pelaku. Apalagi pelaku tidak tinggal di alamat yang tercantum.

"Tapi identitas di KTP alamatnya tidak di situ. Itu alamat kakak iparnya. Sudah ditelusuri penyidik bahwa pelaku bernama Mulyadi," jelas Setyo.

Seorang pria diduga bernama Mulyadi menyerang dua anggota Brimob bernama AKP Dede Suhatmi dan Briptu M Syaiful Bakhtiar usai salat Isya di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, Jumat 30 Juni 2017 sekitar pukul 19.40 WIB.

Mulyadi tewas ditembak petugas lantaran tidak terlihat akan menyerahkan diri usai melukai kedua anggota Brimob itu. Dalam KTP yang ditemukan, Mulyadi tercatat sebagai mahasiswa dengan alamat Pagaulan, RT 012, RW 005, Kelurahan Suka Resmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya