Evakuasi Puing Helikopter Basarnas Terkendala Kabut Tebal

Selain cuaca, medan dengan kondisi jalan terjal dan jauh menyulitkan tim untuk mengevakuasi puing helikopter Basarnas.

oleh Muhamad Nuramdani diperbarui 05 Jul 2017, 03:46 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 03:46 WIB

Liputan6.com, Temanggung - Tim search and rescue (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi sejumlah puing helikopter Basarnas dari Bukit Butak, Selasa siang, 4 Juli 2017. Puing heli langsung dipindahkan menuju kantor Basarnas Semarang untuk kemudian dikumpulkan dengan badan heli demi proses investigasi.

Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar, Rabu (5/7/2017), badan heli belum bisa dievakuasi dan direncanakan bersama tim dari PT Dirgantara Indonesia akan dilakukan proses pemotongan badan heli pada hari ini, Rabu (5/7/2017)

Evakuasi badan pesawat dihentikan sementara pada Selasa kemarin, karena terhalang kabut tebal dengan jarak pandang hanya 10 meter. Selain itu, medan dengan kondisi jalan terjal dan jauh menyulitkan tim gabungan sehingga akhirnya turun dari gunung.

Sementara evakuasi berlangsung, investigas mencari tahu penyebab jatuhnya heli terus dilakukan pihak Basarnas. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, tidak memiliki wewenang melakukan investigasi namun siap membantu Basarnas jika ada permintaan resmi, termasuk menyelidiki kotak hitam.

Keterlibatan KNKT dalam menyelidiki jatuhnya heli Basarnas diharapkan oleh Menteri Perhubungan karena Basarnas dinilai bukan lembaga militer.

Untuk mencegah kecelakaan serupa, Kementerian Perhubungan berencana menata Upang SOP pengopereasian helikopter.

Helikopter Basarnas yang sedianya terbang untuk membantu proses evakuasi korban letusan lahar dingin Dieng, jatuh di Gunung bButak pada Minggu petang, 2 Juli 2017. Akibatnya 8 orang terdiri dari 4 kru dan 4 anggota Basarnas tewas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya