Liputan6.com, Jakarta Penyakit ginjal stadium awal, jika tidak ditangani dengan tepat, bisa berujung pada komplikasi serius. Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan berbagai langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Siapapun, baik pria maupun wanita, di usia berapapun berisiko terkena penyakit ini. Kapan harus mulai penanganan? Segera setelah diagnosis ditegakkan. Mengapa penanganan dini penting? Karena dapat memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah komplikasi. Bagaimana cara mengobatinya? Dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan medis yang tepat, selalu dibawah pengawasan dokter.
Baca Juga
Jangan pernah mencoba mengobati sendiri penyakit ginjal. Mengonsumsi obat tanpa resep dokter sangat berbahaya dan dapat memperburuk kondisi ginjal Anda. Informasi ini bertujuan untuk edukasi dan tidak menggantikan konsultasi langsung dengan profesional medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli ginjal untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda. Dalam artikel ini, penanganan penyakit ginjal stadium awal akan berfokus pada dua hal utama yakni perubahan gaya hidup dan pengobatan medis. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Minggu (30/3).Â
Advertisement
Batasi Asupan Protein dan Makanan Tinggi Kalium
Penderita penyakit ginjal stadium awal disarankan membatasi konsumsi protein agar ginjal tidak bekerja terlalu keras dalam menyaring limbah hasil metabolisme protein. Meski protein tetap dibutuhkan tubuh, namun ada hal yang perlu diperhatikan:
- Jumlahnya harus disesuaikan dengan kebutuhan.
- Dianjurkan lebih banyak berasal dari sumber nabati. Terlalu banyak protein justru dapat mempercepat kerusakan ginjal yang sudah lemah.
- Asupan kalium juga perlu dikontrol karena ginjal yang mulai melemah tidak mampu membuang kelebihan kalium secara optimal dari dalam tubuh. Kelebihan kalium dapat menyebabkan gangguan pada detak jantung dan komplikasi lain yang berbahaya bagi penderita ginjal kronis. Oleh karena itu, hindari konsumsi buah-buahan tinggi kalium seperti pisang, alpukat, dan tomat dalam jumlah besar.
Konsultasi gizi dengan dokter atau ahli diet sangat disarankan untuk menyusun pola makan yang sesuai dengan kondisi ginjal, termasuk perencanaan menu rendah protein dan rendah kalium.
Advertisement
Berhenti Merokok dan Rutin Berolahraga
Merokok menjadi salah satu faktor risiko utama yang memperburuk kondisi ginjal karena kandungan zat beracun dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke ginjal. Dengan berhenti merokok, risiko komplikasi seperti gagal ginjal, penyakit jantung, dan diabetes juga akan menurun secara signifikan. Berhenti merokok dapat dimulai dengan pendekatan bertahap dan dukungan dari lingkungan terdekat.
Rutin berolahraga juga menjadi bagian penting dalam mengobati penyakit ginjal stadium awal karena aktivitas fisik dapat menurunkan tekanan darah, mengontrol berat badan, dan memperbaiki metabolisme tubuh. Olahraga yang dianjurkan antara lain jalan kaki, yoga, atau berenang, setidaknya 30 menit per hari sebanyak lima kali seminggu. Aktivitas ini mampu memperbaiki sirkulasi darah dan menurunkan tekanan pada organ ginjal.
Konsistensi dalam menjalankan pola hidup aktif dan sehat dapat memperlambat kerusakan ginjal dan meningkatkan kualitas hidup penderita dalam jangka panjang.
Minum Air yang Cukup dan Hindari Sembarangan Mengonsumsi Obat
Mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup membantu ginjal menyaring racun dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Penderita ginjal yang belum berada pada tahap dialisis tetap disarankan minum air secara teratur, tetapi dengan jumlah yang sesuai agar tidak menimbulkan retensi cairan. Jumlah konsumsi air harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien dan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.
Selain itu, penting untuk berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan, terutama pereda nyeri nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen yang diketahui dapat memperburuk kondisi ginjal. Banyak penderita yang tanpa sadar mengonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan medis, padahal hal ini bisa mempercepat kerusakan ginjal dan memicu gagal ginjal permanen.
Selalu konsultasikan penggunaan obat kepada dokter, terutama jika sedang menjalani terapi penyakit lain, agar tidak ada interaksi atau efek samping yang memperparah kondisi ginjal.
Advertisement
Pantau Fungsi Ginjal Secara Berkala Melalui Medis dan Periksakan Diri ke Dokter
Penderita ginjal stadium awal perlu melakukan pemantauan fungsi ginjal secara berkala, baik melalui pemeriksaan darah untuk mengecek kreatinin dan eGFR, maupun tes urine untuk mengetahui kadar protein. Pemeriksaan rutin ini berguna untuk mendeteksi lebih awal penurunan fungsi ginjal dan melakukan intervensi medis secepatnya. Pemantauan dapat dilakukan di rumah sakit atau melalui layanan homecare.
Dokter akan mengevaluasi perkembangan fungsi ginjal dan menyesuaikan pengobatan atau terapi bila diperlukan, termasuk pemeriksaan tambahan seperti pencitraan ginjal atau biopsi jika ditemukan kerusakan yang lebih lanjut. Kedisiplinan dalam memantau kondisi ini sangat menentukan keberhasilan dalam mempertahankan fungsi ginjal.
Segera konsultasikan jika muncul gejala seperti bengkak di kaki, perubahan warna urine, atau kelelahan berlebihan agar penyakit tidak berkembang menjadi stadium lanjut.
5 Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Apa itu penyakit ginjal stadium awal?
Penyakit ginjal stadium awal adalah kondisi di mana ginjal mulai mengalami kerusakan ringan tetapi masih berfungsi cukup baik dengan eGFR di atas 90.
2. Apa makanan yang harus dihindari penderita penyakit ginjal awal?
Makanan tinggi garam, tinggi protein hewani, dan tinggi kalium seperti daging olahan, pisang, dan tomat sebaiknya dihindari.
3. Apakah penyakit ginjal stadium awal bisa sembuh total?
Tidak bisa sembuh total, namun bisa dikendalikan agar tidak semakin parah dengan pengelolaan gaya hidup sehat dan pengobatan tepat.
4. Mengapa penderita ginjal tidak boleh sembarangan minum obat?
Karena banyak obat, terutama pereda nyeri, dapat memperburuk fungsi ginjal jika dikonsumsi tanpa pengawasan dokter.
5. Seberapa sering penderita ginjal harus cek fungsi ginjal?
Sebaiknya melakukan pemeriksaan darah dan urine setiap 3–6 bulan tergantung kondisi dan rekomendasi dokter.   Â
Advertisement
