DPR Harap Pemindahan Ibu Kota Tak Hanya Wacana

Sebab, wacana pemindahan Ibu Kota negara ini sudah sangat lama terdengar, bahkan dari zaman Presiden pertama RI Sukarno.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 05 Jul 2017, 13:01 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 13:01 WIB
20161225- Libur Natal Monas Masih Jadi Favorit Warga-Jakarta- Helmi Fithriansyah
Suasana kawasan Monumen Nasional dilihat dari lantai 24 Kemenhub, Jakarta, Minggu (25/12). Libur perayaan Natal 2016 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berwisata di kawasan Monumen Nasional. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi II DPR Yandri Susanto berharap, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta yang masih dikaji bisa lebih terukur dan memberikan hasil yang lebih baik. Sebab, menurutnya, wacana pemindahan ibu kota negara ini sudah sangat lama terdengar, bahkan dari zaman Presiden pertama RI Sukarno.

"Ya bagusnya terukur dan terarah kalau benar-benar serius jangan hanya wacana terus," kata Yandri saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Namun, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini berujar, jika dinilai tidak lebih baik, maka rencana pemindahan ibu kota negara dihentikan saja agar tidak menggunakan uang negara dengan percuma.

"Kalau tidak memungkinkan ada hasilnya ya lebih baik wacana ini di hentikan saja, karena setiap kegiatan pasti ada biaya yang dikeluarkan oleh negara," ujar Yandri.

Pemerintah melalui Bappenas tengah mengkaji kemungkinan pemindahan Ibu Kota negara dari Jakarta. Palangkaraya, Kalimantan Tengah, disebut sudah siap, tetapi pemerintah masih mencari alternatif lain.

"Masih studi awal mencari alternatif-alternatif," kata Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 4 Juli 2017.

Sofyan mengatakan, banyak pertimbangan yang saat ini terus dikaji oleh pemerintah. Ibu kota baru ini harus lengkap dan berkelanjutan, tidak hanya memenuhi syarat sesaat.

"Kalau ini kan keputusan administratif Presiden memutuskan. Keputusan jangka panjang implikasinya gitu kan. Oleh karena itu, kita sedang cari tempat," jelas mantan Menteri Bappenas itu.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya