Kata Djarot soal Tambahan Dana Rp 2,56 Triliun di MRT Fase I

Menurut Djarot, penambahan dana belum dapat dipastikan karena ada perencanaan yang meleset.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Jul 2017, 15:10 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2017, 15:10 WIB
Djarot-Saiful-Hidayat-Resmi-Jabat-Gubernur-DKI-Jakarta
Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat saat mengikuti pelantikan Gubernur definitif DKI Jakarta di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/6). Pelantikan ini sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 76P Tahun 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, sedang melakukan penghitungan terkait penambahan anggaran megaproyek Mass Rapid Transit (MRT) fase I dengan rute Bundaran Hotel Indonesia-Lebak Bulus.

Pembangunan MRT fase I itu membutuhkan tambahan dana Rp 2,56 triliun. Sementara, dana yang tersedia Rp 14,18 triliun. "Kami hitung semuanya," kata dia di Balai Kota Jakarta, Senin (10/7/2017).

Menurut Djarot, penambahan dana belum dapat dipastikan karena ada perencanaan yang meleset. Karena itu, ia menyebut, Pemprov DKI bakal ‎melakukan kajian terkait hal tersebut.

Penambahan dana tersebut, ia mengungkapkan, diduga untuk pembebasan lahan. "Tapi saya enggak tahu secara detail," ucap dia.

Meski ada penambahan dana, Djarot mengharapkan hal tersebut tidak menghambat pengerjaan MRT fase II dengan rute Bundaran HI-Kampung Bandan. MRT fase II akan memiliki total panjang lintasan 8,3 kilometer dengan delapan stasiun bawah tanah, yaitu Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Kota, dan Kampung Bandan.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya