Halau Teroris, Mendagri Minta Warga Giatkan Siskamling

Tjahjo menilai kegiatan Siskamling dinilai bisa meminimalisir kemungkinan masuknya penyusup di wilayah tempat tinggal warga.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2017, 18:22 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2017, 18:22 WIB
20161124-Kemendagri Gelar Rakornas dan Diskusi Bersama Gubernur Se-Indonesia-Jakarta
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta seluruh wali kota di 34 provinsi mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan atau siskamling untuk menghalau kemungkinan masuknya teroris di pemukiman warga.

"Saya kira siskamling yang dahulu pernah ada agar dihidupkan kembali. Ini penting untuk menjaga kemungkinan penyusupan di daerah," Tjahjo usai membuka Rapat Kerja Nasional Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XII di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (19/7/2017).

Menurut dia, kegiatan Siskamling bisa meminimalisir kemungkinan masuknya penyusup di wilayah tempat tinggal warga. 

"Saya senang kalau dulu satu gelas pecah di satu rumah tangga bisa langsung diselesaikan secara bersama hingga temukan pelakunya. Saya mau kondisi itu dihidupkan lagi," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Kerja sama antara seluruh pihak di tingkat masyarakat dan daerah harus terus dilakukan. Masyarakat juga diminta untuk bisa terbuka melaporkan kemungkinan tamu baru di tempat tinggalnya.

"Ya kalau ada tamu 1x24 jam wajib lapor," kata Tjahjo Kumolo seperti dilansir Antara.

Masyarakat, kata dia, dinilai paling bisa mengetahui adanya warga baru di lingkungan tempat tinggalnya. Karena itu kerja sama masyarakat sangat diperlukan.

Dia mengaku situasi saat ini sangat sulit bagi masyarakat membedakan mana kawan dan mana lawan. Karena itu dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk melakukan pengawasan, dimulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Sementara Wali Kota Kupang Jonas Salean mengaku pihaknya telah mengeluarkan imbauan kepada warga wilayahnya untuk mengaktifkan kembali program Siskamling, dengan membangun pos ronda di setiap lingkungan warga.

Melalui para camat dan lurah, amanat ini akan diteruskan kepada warga di lingkungan RT dan RW masing-masing di daerah. Menurut dia, sistem keamanan lingkungan yang pernah ada namun lenyap karena perkembangan zaman dan menurunnya semangat kebersamaan di tengah warga, penting untuk dipupuk kembali.

"Kita mau hidupkan lagi partisipasi warga dalam menjaga kondisi keamanan dan ketertiban dalam masyarakat di daerah ini," kata Jonas di sela-sela rapat kerja nasional Apeksi XXI di Kota Malang.

 

Saksikan video Menarik di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya