Oesman Sapta: Hentikan Pertikaian di Antara Anak Bangsa

Pernyataan itu disampaikan Oesman Sapta saat membuka sosialisasi empat pilar MPR dikalangan santri Pondok Pesantren.

oleh hidya anindyati diperbarui 24 Jul 2017, 13:38 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 13:38 WIB
Pernyataan itu disampaikan Oesman Sapta saat membuka sosialisasi empat pilar MPR dikalangan santri Pondok Pesantren Darul Kamal Nahdlatun Wathan Kembang Kerang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Pernyataan itu disampaikan Oesman Sapta saat membuka sosialisasi empat pilar MPR dikalangan santri Pondok Pesantren Darul Kamal Nahdlatun Wathan Kembang Kerang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Dihadapan pengurus dan satri Ponpes Darul Kamal Nahdlatun Wathan Kembang Kerang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta menegaskan bahwa persoalan suku, agama, ras dan antar golongan sudah selesai sejak lama. Karena itu, tak ada alasan bagi bangsa Indonesia bercerai-berai, apalagi karena alasan asal-usul, warna kulit maupun agama. 

Pernyataan itu disampaikan Oesman Sapta saat membuka sosialisasi empat pilar MPR dikalangan santri Pondok Pesantren Darul Kamal Nahdlatun Wathan Kembang Kerang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Acara tersebut berlangsung di ruang pertemuan pondok Darul Kamal, Minggu (23/7). Ikut hadir dua orang anggota MPR sebagai nara sumber sosialisasi Empat Pilar, yaitu Gazali Abas dan Zainut Taukhid.

Ke depan, menurut Oesman Sapta Indonesia memiliki tantangan sangat besar. Yaitu upaya negara-negara asing menguasai kekayaan alam di Indonesia.

"Kita harus menghentikan pertikaian di antara sesama anak Indonesia. Mari bersatu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat", kata Oso lagi.

Oso mengingatkan pertiakaian di antara bangsa Indonesia hanya akan menguntungkan bangsa asing. Karena mereka akan lebih gampang menguasai Indonesia. Tetapi bangi bangsa Indonesia, pertikaian itu hanya akan menyebabkan kerugian yang sangat besar.


(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya