Oesman Sapta Kunjungi Kampung Halaman di Sulit Air Solok, Sapa Keluarga dan Masyarakat

Oesman Sapta disambut hangat oleh warga Sulit Air yang mengenalnya sebagai bagian dari keluarga besar di nagari tersebut. Acara berlangsung di Rumah Gadang, tempat berkumpulnya keluarga dan ninik mamak.

oleh Tim News Diperbarui 20 Apr 2025, 21:57 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2025, 03:55 WIB
Ketua Umum GEBU Minang, Oesman Sapta, melakukan kunjungan ke kampung halamannya di Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. (Istimewa)
Ketua Umum GEBU Minang, Oesman Sapta, melakukan kunjungan ke kampung halamannya di Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh nasional sekaligus Ketua Umum GEBU Minang, Oesman Sapta, melakukan kunjungan ke kampung halamannya di Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka silaturahmi dengan keluarga besar, kemenakan, serta masyarakat setempat.

Oesman Sapta disambut hangat oleh warga Sulit Air yang mengenalnya sebagai bagian dari keluarga besar di nagari tersebut. Acara berlangsung di Rumah Gadang, tempat berkumpulnya keluarga dan ninik mamak.

“Bertemu dengan sanak keluarga, saudara, dan anak kemenakan di Rumah Gadang adalah energi yang luar biasa bagi saya. Di sinilah saya ditempa. Sulit Air adalah negeri yang membentuk karakter dan jati diri saya hingga bisa seperti hari ini,” ujar Oesman Sapta dalam sambutannya, Jumat, 18 April 2025

Kehadiran Oesman Sapta, yang bergelar adat Datuk Bandaro Sutan Nan Kayo, tidak dalam kapasitas politik atau jabatan, melainkan sebagai bentuk penghormatan kepada akar budaya dan keluarga besarnya.

Bukan Sekedar Simbolik

Ketua Umum Pemuda GEBU Minang, Muhammad Rozi, yang turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, mengatakan bahwa kunjungan ini bukan hanya simbolik, tetapi bentuk nyata komitmen terhadap nilai-nilai budaya Minangkabau.

“Di tengah arus modernisasi dan westernisasi, beliau tetap memegang teguh akar budaya Minangkabau. Sebagai Ketua Umum GEBU Minang, beliau tidak pernah meninggalkan nilai-nilai itu—bahkan terus memberi ruang dan porsi, meski di tengah kesibukan beliau sebagai tokoh nasional,” kata Rozi.

Menurut Rozi, sikap tersebut menjadi contoh bagi generasi muda bahwa tradisi dan kearifan lokal dapat berjalan berdampingan dengan kemajuan zaman.

Kegiatan ini juga menjadi momentum reflektif bagi masyarakat setempat dan generasi muda Minangkabau untuk terus menjaga nilai-nilai adat dan budaya di tengah tantangan global.

Infografis Warisan Budaya TakBenda UNESCO dari Indonesia
Infografis Warisan Budaya TakBenda UNESCO dari Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya