Underpass Stasiun Tebet Beroperasi, Apa Tanggapan Penumpang?

Para penumpang tak terlihat berdesak-desakan lagi jika ingin keluar stasiun, dengan beroperasinya underpass di Stasiun Tebet.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 25 Jul 2017, 19:45 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2017, 19:45 WIB
Underpass Tebet
Stasiun Tebet mulai mengoperasikan underpass atau jalan kolong tempat penyebrangan orang dari peron dua ke peron satu dan sebaliknya atau pintu keluar. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Stasiun Tebet mulai mengoperasikan underpass atau jalan bawah tanah untuk penyeberangan orang, dari peron dua ke satu dan sebaliknya atau pintu keluar.

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Nurul Fadhilah mengatakan, selain underpass kelebihan Stasiun Tebet juga langsung terintegrasi dengan bus Transjakarta.

Bus Transjakarta tersebut, kata Fadhil, akan melewati dua rute, yaitu Stasiun Tebet - Kampung Melayu, dan Stasiun Tebet - Karet.

"Kita ingin mensosialisasikan mulai kemarin Stasiun Tebet dilengkapi dengan underpass, underpass penyeberangan penumpang antarperon," ujar Fadhil di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017).

"Stasiun Tebet sedikit spesifik karena Stasiun Tebet ini terhubung langsung dengan angkutan lanjutan Transjakarta," dia melanjutkan.

Sementara, penumpang bernama Dela mengaku terbantu dengan adanya underpass di Stasiun Tebet. Selain memudahkan juga dapat mengurangi antrean keluar stasiun, yang sebelumnya penuh sesak jika saat jam sibuk.

"Baguslah. Jadi enggak terlalu crowded kalau ada orang-orang yang baru turun (kereta). Biasanya kan desek-desekan tuh," ucap Dela saat berbincang dengan Liputan6.com.

Dela mengatakan, fasilitas underpass cukup baik karena dilengkapi lampu dan kipas angin di dalamnya, meski proyek underpass ini belum sepenuhnya rampung.

"Masih baru sih, jadi masih bagus dan bersih, tapi belum beres 100 persen deh kayaknya itu underpass. Enggak pengap juga di situ karena ada kipas anginnya, penerangannya juga oke," kata dia.

Dela juga menilai, dengan terintegrasinya Stasiun Tebet dengan jalur Transjakarta dapat memudahkan penumpang yang ingin melanjutkan perjalanannya, meski dia jarang menggunakan.

"Kalau gitu kan jadi lebih mudah buat mobilisasi. Tapi saya sih jarang naik (Transjakarta), soalnya rutenya emang beda, enggak lewatin," Dela menandaskan.

Berbeda dengan Dela, Hani yang merupakan pengguna setia kereta commuter dan bus Transjakarta mengaku sangat terbantu dengan adanya fasilitas baru di Stasiun Tebet.

"Saya tiap hari berangkat kerja naik kereta sama busway (Transjakarta). Soalnya kantornya di Sudirman, jadi pas, abis turun dari Tebet langsung nyambung ke busway," ungkap dia.

Menurut Hani, jarang ada petugas yang sosialisasi soal keberadaan Stasiun Tebet yang terintegrasi dengan bus Transjakarta. Dia tahu informasi tersebut karena memang sudah lama menggunakan stasiun ini.

"Kayaknya sih enggak ada petugas yang kasih tahu. Tapi penumpang udah pada tahu sendiri karena emang kan itu (Transjakarta) udah ada lumayan lama," Hani menandaskan.

Sementara, pantauan Liputan6.com, penggunaan underpass di Stasiun Tebet memang cukup membantu penumpang.

Para penumpang tak terlihat berdesak-desakan jika ingin keluar stasiun. Petugas pun terdengar memberikan informasi soal adanya akses underpass.

Namun, tak ada petugas yang memberitahukan jika Stasiun Tebet terintegrasi dengan Transjakarta. Kendati, sebagian banyak penumpang sepertinya sudah tahu.

Jarak antara pintu keluar Stasiun Tebet dengan halte Transjakarta pun tidak terlalu jauh, hanya sekitar 50 hingga 70 meter.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya