6 Fakta Si Imut Bajaj Qute

Sosoknya mungil, berwarna biru, dan beroda empat. Bajaj Qute namanya.

oleh Putu Merta Surya PutraDelvira Hutabarat diperbarui 26 Jul 2017, 21:11 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2017, 21:11 WIB
Bajaj Roda Empat Pengganti Bemo Mulai Beroperasi di Jakarta
Angkutan umum Qute menunggu penumpang di kawasan Kota, Jakarta, Senin (24/7). Sebanyak 17 unit Angkutan Pengganti Bemo (APB) tersebut mampu mengangkut tiga penumpang dan mulai diuji coba untuk mengetahui kelayakan armada. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta kedatangan penghuni baru. Sosoknya mungil, berwarna biru, dan beroda empat. Bajaj Qute namanya. Kendaraan ini bakal jadi pengganti bemo si roda tiga.

Meski mungil, kendaraan ini dilengkapi empat kursi. Kursi di belakang bisa menampung tiga penumpang dan dua kursi di depan.

Saat ini Bajaj Qute masih dalam tahap uji coba. Uji coba yang dilakukan sejak 19 Juli 2017 ini bakal berlangsung selama tiga bulan.

Angkutan umum ini diklaim lebih aman, lebih nyaman, dan ramah lingkungan. Penasaran seperti apa kelebihan si roda empat ini? Berikut enam fakta Bajaj Qute yang dirangkum Liputan6.com pada Rabu (26/7/2017):

1. Hanya 17 Unit

Bajaj Qute yang baru beroperasi di Jakarta jumlahnya terbatas, hanya 17 unit. Jumlah kendaraan yang sudah beroperasi ini merupakan kuota para pemilik bemo yang sejak 6 Juli 2017 lalu dilarang beroperasi.

"Kita juga harus fasilitasi mereka (pemilik bemo) untuk tetap berusaha. Sekarang dilaksanakan uji coba 17 ini, itu hanya untuk mengisi kuota pemilik atau pengusaha bemo," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Sigit Widjatmoko di Balai Kota Jakarta, 24 Juli 2017.

Sigit menambahkan, selama masa uji coba, bajaj roda empat tidak masuk dalam trayek meskipun dalam kategori angkutan umum. "Angkutan pengganti bemo (APB). Itu masuknya angkutan tidak dalam trayek," imbuh dia.

2. Ramah Lingkungan

Penumpang naik angkutan umum Qute di kawasan Kota, Jakarta, Senin (24/7). Sebanyak 17 unit Angkutan Pengganti Bemo (APB) tersebut mampu mengangkut tiga penumpang dan mulai diuji coba untuk mengetahui kelayakan armada. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Untuk sementara, Bajaj Qute ini masih menggunakan bahan bakar bensin. Ke depannya, kendaraan roda empat ini bakal menggunakan bahan bakar ramah lingkungan seperti bajaj roda tiga yang berwarna biru.

"Kita concern terhadap masalah aspek lingkungan, kita minta semua menggunakan bahan bakar gas (BBG). Jadi karena masih gunakan bahan bakar bensin, sehingga sifatnya masih diujicobakan," tutur Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Sigit Widjatmoko.

3. Ongkos Murah

Bisa dibilang ongkos untuk menaiki si biru ini lumayan murah. Ongkos yang dikeluarkan per orang untuk trayek Stasiun Kota-Pademangan cuma Rp 5 ribu. Jadi, bila Bajaj Qute mengangkut dua orang untuk satu perjalanan dikenai ongkos Rp 10 ribu.

Sama halnya seperti Bemo, Bajaj Qute ini akan menunggu penumpangnya hingga tempat duduk terisi penuh dengan tiga penumpang di belakang dan satu penumpang di depan. Jika penumpang belum mencapai empat orang, maka sopir enggan beranjak.

Sistem pembayaran masih menggunakan uang tunai. Rencananya, Pemprov DKI bersama Organda akan menerapkan mekanisme pembayaran yang ideal, setelah bajaj roda empat beroperasi.

Dewan Pimpinan Unit Organda Angkutan Lingkungan DKI, Petrus Tukimin, mengatakan, bajaj ini belum ditetapkan besaran tarifnya, karena belum diatur oleh pemerintah seperti yang dilakukan pada kendaraan roda tiga. Jadi sementara, ongkosnya disamakan dulu dengan bemo.

"Jadi kalau karena belum diatur pemerintah sama kayak roda tiga, bayarnya bisa suka sama suka lalu tawar-menawar harga," ucap Petrus.

4. Tanpa Getar, Tanpa Asap

Angkutan umum Qute melintas di kawasan Kota, Jakarta, Senin (24/7). Sebanyak 17 unit Angkutan Pengganti Bemo (APB) tersebut mampu mengangkut tiga penumpang dan mulai diuji coba untuk mengetahui kelayakan armada. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Berbeda dari bajaj roda tiga, desain Bajaj Qute yang mungil mirip dengan mobil pada umumnya. Kecepatan kendaraan ini hanya mencapai 70 kilometer per jam. Bensin yang dihabiskan cukup irit, yaitu 1 liter per 36 kilometer.

Selain tidak berisik, emisi yang dikeluarkan Bajaj Qute tidak seperti bemo. Tidak ada asap yang mengebul dari kendaraan tersebut. Saat berjalan pun tidak ada getaran berlebihan di dalam Bajaj Qute ini.

"Semoga saja pemerintah makin banyakin kendaraan kayak gini. Selain murah juga nyaman. Enggak kayak yang dulu berisik dan asap di mana-mana," tutur seorang penumpang Bajaj Qute, Buyung.

5. Trayek Terbatas

Bila sudah menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, wilayah operasi bajaj tersebut tidak hanya di utara Jakarta, tapi seperti bajaj roda tiga lain. Yakni, di ruas jalan yang boleh dilewati angkutan lingkungan atau jalan arteri, bukan jalan protokol.

"Karena bajaj adalah angkutan lingkungan tentu saja area operasinya hanya di ruas jalan yang boleh dilintasi oleh angkutan lingkungan saja," ujar Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Sigit Widjatmoko.

6. Cicilan 2,8 Juta

Untuk memiliki armada baru ini, setiap mantan pengemudi bemo harus menukarkan bemo lamanya dan membayar Rp 10 juta. Angsuran yang dikenakan setiap bulan Rp 2,8 juta selama tiga tahun.

Namun, dari segi sumber daya manusianya, belum ada perubahan. Pengemudi bajaj masih harus diedukasi untuk mematuhi peraturan lalu lintas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya