Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru pada pekan ini. Emiten baru tersebut adalah Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) dan Medela Potentia Tbk (MDLA). Masing-masing tercatat sebagai perusahaan ke-12 dan ke-13 yang listing di Bursa pada 2025.
Sejak hari pertama diperdagangkan, saham FORE ditutup dengan kenaikan signifikan mencapai batas auto reject atas (ARA) secara berturut-turut hingga hari ke-3. Saham FORE naik 24,84 persen ke posisi 392 pada Rabu, 16 April 2025. Mengacu pada harga saat ini, saham FORE telah naik 108,51 persen dari harga IPO yang dipatok 188 per saham.
Advertisement
Baca Juga
Pada perdagangan perdananya di Bursa Senin, 14 April 2025 lalu, saham FORE naik 34,04 persen ke posisi 252, sesaat setelah perdagangan dibuka. Penguatan berlanjut. Saham FORE bahkan kembali sentuh ARA dengan kenaikan 24,60 persen ke posisi 314 pada Selasa 15 April 2025.
Advertisement
Sementara saham MDLA parkir di posisi 187, atau mengalami perubahan 0,00 persen dari penutupan sebelumnya. Saham MDLA listing sehari setelah FORE, yakni pada 15 April 2025.
Pada perdagangan perdananya, saham MDLA ditutup turun 0,53% ke posisi 187. Saham MDLA naik 0,53 persen ke posisi 189, sesaat setelah perdagangan dimulai. Namun sekitar pukul 10.57 WIB, harga saham MDLA terkoreksi hingga 3,72 persen. Mengacu pada harga saat ini, saham MDLA telah turun 0,53 persen dari harga IPO yang dipatok sebesar 188 per saham.
IPO FORE
Sebelumnya, baik FORE maupun MDLA telah merampungkan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Pada aksi tersebut, FORE melepas 1,88 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 70 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili 21,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran dipatok sebesar Rp 188 per saham. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 353,44 miliar dari IPO.
Tingginya minat investor tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) mencapai mencapai lebih dari 200,63 kali dari 114.873 ribu investor yang tercatat berpartisipasi pada penjatahan terpusat pada 10 April 2025 yang mengacu pada data dari sistem e-IPO. Fore Coffee menjadi emiten ke-12 yang mencatatkan saham di BEI sepanjang tahun 2025 ini.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung ekspansi nasional, termasuk rencana pembukaan 140 gerai baru kopi di Indonesia dalam dua tahun ke depan, pengembangan lini bisnis baru melalui anak usaha, serta kebutuhan modal kerja perusahaan.
Rencananya, sekitar Rp 275 miliar dari hasil IPO akan dialokasikan untuk memperluas jaringan outlet kopi dengan target pembangunan 140 outlet baru dalam dua tahun ke depan. Sekitar Rp 60 miliar untuk ekspansi vertikal melalui pembukaan outlet donat oleh anak perusahaan
Lalu sekitar Rp 18,44 miliar untuk mendukung kebutuhan modal kerja operasional Fore Coffee menjalankan strategi pertumbuhan berbasis data dan riset pasar menyeluruh yang dieksekusi oleh tim pengembangan bisnis internal. Evaluasi performa gerai secara berkala memastikan ekspansi yang terukur dan bernilai tambah bagi bisnis jangka panjang. Pendekatan ini dilengkapi dengan inovasi berkelanjutan dari tim R&D dan pelatihan barista untuk menjaga konsistensi rasa dan kualitas produk di seluruh gerai.
Â
Advertisement
IPO MDLA
Sementara, MDLA menawarkan 3,5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.
Medela Potentia juga menggelar program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA) sebesar 2,18 juta saham atau sebesar 0,063 persen. Tak hanya itu, Perseroan juga menggelar program management incentive plan (program MIP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak 12,82 juta saham.
Adapun dengan harga perdana yang ditetapkan Rp 188 per saham, PT Medela Potentia Tbk meraup dana IPO Rp 658 miliar. Perseroan mencatat kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga lebih dari 6 kali pada porsi penjatahan terpusat (pooling allotment), mencerminkan tingginya antusiasme investor terhadap prospek bisnis perseroan di sektor kesehatan.
Sebagian besar dana hasil IPO, sekitar 85,4 persen akan disalurkan kepada PT Anugrah Argon Medica (AAM), dengan alokasi 67,2 persen berupa pinjaman dan 32,8 persen sebagai setoran modal. Selain itu, sekitar 10,7 persen dana akan disalurkan kepada PT Deca Metric Medica (DMM) dalam bentuk setoran modal, sementara sisanya akan diberikan kepada GoApotik untuk memperluas mitra apotek serta mendukung berbagai inisiatif digital dalam sektor kesehatan.
Perseroan akan memperkuat infrastruktur domestik dengan membuka cabang dan gudang baru di berbagai wilayah strategis. Selain memperluas jangkauan layanan di dalam negeri, perseroan juga akan memperluas ekspansi regional di kawasan ASEAN sebagai bagian dari visi jangka panjang.
Untuk keberlanjutan usaha, PT Medela Potentia Tbk juga akan melakukan modernisasi sistem distribusi dengan operasional yang lebih efisien dan adaptif, berinvestasi dalam teknologi logistik berbasis kecerdasan buatan (AI), sistem otomatisasi gudang seperti Automated Storage and Retrieval System (ASRS), serta pengembangan platform digital yang mendukung rantai pasok secara end-to-end.
Â
