Harga Garam Naik Hingga 300 Persen di Sidoarjo

Janji pemerintah mengimpor 2 juta ton garam belum bisa dirasakan masyarakat. Di Sidoarjo Jawa Timur, harga garam bahkan naik hingga 300%.

oleh shintalestari41 diperbarui 06 Agu 2017, 16:23 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2017, 16:23 WIB

Liputan6.com, Jawa Timur - Kelangkaan garam masih dirasakan warga di Sidoarjo, Jawa Timur. Di pasar tradisional baru porong, sejak satu minggu terakhir garam sulit dicari karena tidak adanya kiriman dari distributor garam.

Seperti yang ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Minggu (6/8/2017), akibatnya, harga garam melonjak tinggi. Garam kemasan yang sebelumnya dijual Rp 27.500, kini mencapai Rp 80 ribu.

Untuk garam kemasan kecil yang biasa dijual eceran dengan harga Rp 500 hingga Rp 1.500 kini naik jadi Rp 6 ribu.

Tidak hanya menaikkan harga, pedagang juga membatasi jumlah pembelian garam. Bahkan beberapa pedagang memutuskan hanya menjual garam kepada konsumen langganan.

Efek kelangkaan garam juga dirasakan sejumlah pengusaha ikan asin di Desa Ciparage di Kecamatan Tempuran, Karawang, Jawa Barat. Mereka mengeluhkan harga garam yang naik Rp 4 ribu per kg. Para produsen ikan asin terpaksa mengurangi produksi serta takaran garam dalam pembuatan ikan asin.

Demi menjaga omzet penjualan, para perajin tidak menaikan harga jual ikan asin. Mereka berupaya mengurangi kerugian dengan mengurangi takaran garam, walaupun akibatnya kualitas ikan asin bisa berkurang. Bila biasanya untuk 3 kg ikan digunakan 1 kg garam, kini untuk 5 kg ikan, para perajin memakai hanya 1 kg garam.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya