Bertemu Panglima Armada AS, Wiranto Bahas Keamanan Kawasan

Wiranto menyatakan, Indonesia dan Amerika sepakat bahwa musuh bersama adalah terorisme dari ISIS.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 08 Agu 2017, 02:25 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 02:25 WIB
20170201-PPATK-dan-AUSTRAC-Jakarta-Wiranto-AY
Menko Polhukam Wiranto l memberi keterangan saat penandatanganan kerja sama PPATK dan AUSTRAC di Jakarta, Rabu (1/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menerima kunjungan Panglima Armada Amerika Serikat di Kawasan Asia Pasifik Laksamana Harry B Harris.

Dalam pertemuan itu dibahas untuk memelihara perdamaian kawasan sub regional, khususnya di Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

Wiranto menyatakan, kunjungan Laksamana Admiral Harry ke Indonesia merupakan satu kelanjutan hubungan baik Indonesia dengan Pasifik komander yang ada di Hawai.

"Perbincangan kita menyangkut masalah bagaimana tanggungjawab bersama untuk memelihara perdamaian kawasan, kita juga bicara kerja sama yang sudah kita bina selama ini,” kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin 7 Agustus 2017.

Dia menuturkan, ada sekitar 200 kerjasama di bidang militer yang sudah terjalin. Menurutnya, kerjasama ini merupakan satu kegiatan yang terus menerus dilakukan dari tahun ke tahun.

Wiranto menyatakan, Indonesia dan Amerika sepakat bahwa musuh bersama adalah terorisme dari ISIS.

Oleh karena itu, perbincangan dengan Laksamana Admiral Harry menyangkut masalah bagaimana Amerika juga memiliki kepentingan untuk pengamanan kawasan yang juga difokuskan untuk mengatasi ISIS yang ingin membangun satu basis baru di kawasan Asia Tenggara.

Wiranto juga menyampaikan bahwa Indonesia sudah memprakarsai satu pertemuan sub regional di Manado beberapa hari lalu dengan NewZealand, Australia, Malaysia, Brunei, Filipina membicarakan bagaimana kebersamaan menetralisir rencana pembangunan basis baru di Marawi

"Dia (Laksamana Harry) sepakat bahwa hal itu harus dilakukan, karena Amerika sendiri secara teknologi, secara langsung membantu Filipina melaksanakan operasi itu," jelas Wiranto.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya