Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengungkapkan pengalamannya soal gas air mata. Selama puluhan tahun berkiprah di dunia militer, baru sekali Wiranto merasakan tembakan gas air mata.
"Waktu aksi 212," ujar Wiranto usai melantik pengurus Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (9/8/2017).
Ia bercerita, situasi yang dihadapi saat itu kompleks dan salah penanganan negeri ini bisa remuk. Berkaca pada pengalaman 1998, dia menyuruh semua senjata aparat dimasukkan ke gudang.
Advertisement
Usai salat Magrib, Wiranto berpikir aksi sudah selesai. Namun, ternyata perkiraannya salah. Ada sekelompok orang yang memukul polisi. Aparat yang mengetahui hal itu pun emosi. Mereka menembakkan gas air mata ke arah peserta aksi.Â
Wiranto mengaku khawatir dengan situasi saat itu. Aparat tidak bisa disuruh berhenti dan jika diteruskan dapat memakan korban.
"Akhirnya saya memutuskan untuk mendatangi lokasi, bersama dengan Menteri Agama dan Ustaz Arifin Ilham," kata Wiranto.
Mengetahui Wiranto datang, aparat yang semula menembakkan gas air mata pun berhenti. Akan tetapi, ternyata Wiranto sempat terkena gas air mata.
"Rasanya pedas, tidak bisa melihat, seperti ini rasanya terkena gas air mata," ucap dia.
Wiranto juga melakukan kesalahan karena membasuh matanya dengan air. "Ternyata salah, semakin pedas," ujar Wiranto.
Â
Saksikan video menarik di bawah ini: