Liputan6.com, Jakarta Transjakarta koridor 13 rute Kapten Tendean-Ciledug akan diresmikan Gubernur DKI Jakarta DjarotSaiful Hidayat pada 16 Agustus 2017. Sejak hari ini, Senin 14 Agustus 2017 masyarakat sudah dapat menikmati uji coba armada yang melintas di jalan sepanjang 9,8 kilometer itu.
Namun, dari 12 halte yang telah disediakan, baru lima di antaranya yakni Halte Kapten Tendean, Tirtayasa, Mayestik, Cipulir dan Adam Malik yang telah beroperasi.
Pantauan Liputan6.com, di lima halte tersebut, rata-rata mempunyai permasalahan yang sama. Misalnya, belum tersedianya fasilitas penunjang seperti sarana untuk mengisi ulang saldo tiket.
Advertisement
"Sebenarnya sudah punya kartu, tapi ternyata saldo kurang, ya sudah beli saja harga Rp 40 ribu," ucap salah seorang penumpang Rahmawati di Halte Kapten Tendean, Jakarta Selatan.
Untuk fasilitas pendingin ruangan sudah tersedia dan berfungsi di setiap halte. Namun, rambu atau petunjuk di setiap halte masih ada yang belum terpasang.
Tak hanya itu, peta rute perjalanan Transjakarta se-Jabodetabek juga belum dipasang. Layar informasi mengenai lokasi bus seperti halnya di halte Transjakarta lainnya juga belum ada.
"Kalau mau ke Blok M itu arah ke mana sih, Mas," ucap salah satu penumpang kepada petugas di halte Tirtayasa.
Kendati demikian, lima halte Transjakarta koridor 13 yang telah dioperasikan telah dilengkapi toilet umum gratis. Namun, di sejumlah halte belum terdapat papan petunjuknya sehingga pengguna tidak mengetahui keberadaan toilet itu.
"Toilet ada di lantai bawah, tapi belum bisa dipakai. Soalnya pintunya masih bermasalah," kata salah satu petugas di halte Cipulir.
Saksikan video di bawah ini:
Eskalator Sudah Berfungsi
Halte Cipulir sebagai halte tertinggi nomor dua setelah Halte CSW menyediakan eskalator untuk membantu pengguna tempat tunggu bus.
Saat Liputan6.com berkunjung, eskalator tersebut sudah berfungsi. Sebelum sampai lokasi tunggu bus, penumpang harus melewati dua kali naik eskalator dari proses ticketing. Begitu pula saat penumpang akan keluar dari halte Cipulir.
Sedangkan untuk penerangan di jalan layang non tol tersebut, hingga kini belum rampung dipasang. Itulah penyebab pengoperasian Transjakarta Koridor 13 hanya sampai pukul 19.00 WIB.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut, lambatnya pemasangan lampu karena ulah kontraktor. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta memutus kontrak dengan kontraktor yang ingkar janji itu.
"Kemarin pemasangan lampu pelaksananya, kontraktornya ingkar janji. Kita putus kontrak. Saya bilang siapa pun pelaksana, saya enggak kenal, blacklist," kata Djarot di Balai Kota Jakarta.
Djarot mengatakan, saat ini, pihaknya telah mengambil alih pemasangan lampu di sepanjang jalur Transjakarta koridor 13 itu.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Advertisement