Ingin Mandi Junub tapi Air Bersih Terbatas? Ini Solusinya

Ketika mandi junub tidak memungkinkan karena keterbatasan air, ada solusi yang diajarkan oleh Rasulullah SAW agar kita tetap bisa bersuci dan melaksanakan ibadah secara sah. Apa solusinya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

oleh Edelweis Lararenjana Diperbarui 14 Apr 2025, 16:37 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2025, 16:30 WIB
Sahkah Puasa Jika Belum Mandi Junub Waktu Masuk Subuh?
Pertanyaan tersebut mungkin sering ditanyakan. Namun bagaimana hukumnya?... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Mandi junub atau mandi wajib merupakan salah satu bentuk pensucian diri dari hadas besar dalam ajaran Islam. Hal ini wajib dilakukan setelah melakukan hubungan suami istri, mimpi basah, atau hal lain yang menyebabkan hadas besar. Namun, bagaimana jika kita berada dalam kondisi sulit mendapatkan air bersih? Apakah ibadah bisa tetap dilakukan?

Dalam situasi tertentu, seperti sedang dalam perjalanan, bencana alam, atau tinggal di wilayah yang mengalami krisis air, persediaan air bersih mungkin sangat terbatas. Kondisi ini tentu membuat sebagian orang bingung harus bagaimana untuk tetap menjaga kesucian diri sesuai tuntunan agama.

Islam sebagai agama yang penuh rahmat memberikan kemudahan bagi umatnya dalam menjalankan syariat. Ketika mandi junub tidak memungkinkan karena keterbatasan air, ada solusi yang diajarkan oleh Rasulullah SAW agar kita tetap bisa bersuci dan melaksanakan ibadah secara sah. Apa solusinya? Berikut ini adalah penjelasan Ustadz Alhafiz Kurniawan, Wakil Sekretaris LBM PBNU, melansir laman NU Online.

Tayammum Sebagai Solusi Mandi Junub Saat Krisis Air Bersih

Tata cara tayamum yang benar
Tata cara tayamum yang benar (sumber: Pixabay)... Selengkapnya

Mengawali penjelasan, Ustadz Hafidz menjelaskan bahwa dalam Islam kita mengenal dua hadas, yaitu hadas besar (junub) yang mengharuskan kita mandi besar atau mandi junub dan hadas kecil yang mengharuskan kita berwudhu. 

Mandi besar atau mandi junub dan wudhu merupakan cara bersuci dari hadats dengan menggunakan air. Tetapi ketika penggunaan air tidak mungkin dilakukan baik karena ketiadaan atau keterbatasan pasokan air, uzur karena sakit, maupun karena perjalanan dengan kondisi tertentu yang diatur dalam kitab-kitab fiqih, mereka yang ber-hadats besar maupun hadats kecil dapat “bersuci” dengan tayamum. 

Dengan demikian, dalam konteks pertanyaan di atas kita dapat menyarankan orang junub yang tidak menemukan air dapat bertayamum sebagai pengganti mandi besar atau mandi junubnya sebagaimana keterangan berikut ini:

 والثاني والثالث مسح الوجه ومسح اليدين مع المرفقين ويكون مسحهما بضربتين الأولى للوجه والثانية لليدين والرابع الترتيب بين الوجه واليدين، ولا فرق في ذلك بين أن يكون التيمم بدلا عن وضوء أو غسل أو غسل عضو  

Artinya, “Kedua dan ketiga adalah mengusap wajah dan mengusap kedua tangan hingga siku. Usapan pada keduanya dilakukan dengan dua tepukan, tepukan pertama untuk wajah dan tepukan kedua untuk kedua tangan. Keempat tertib tepukan pada wajah dan kedua tangan. Tidak ada bedanya pada semua itu apakah tayamum sebagai pengganti wudhu, pengganti mandi wajib, atau pengganti basuhan anggota wudhu,” (KH Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib, [Situbondo, Al-Maktabah Al-As‘adiyyah: 2014 M/1434 H], halaman 25).

Adapun tayamum secara bahasa dan istilah dijelaskan dalam banyak kitab fiqih sebagaimana keterangan dalam Kitab Kifayatul Akhyar. Di sini juga dijelaskan basis hukum tayamum sebagai alternatif untuk bersuci dari hadats kecil dan hadats besar sebagai pengganti wudhu dan mandi besar atau mandi junub.

  التيمم لغة هو القصد يقال يممك فلان بالخير إذا قصدك وفي الشرع عبارة عن إيصال التراب إلى الوجه واليدين بشرائط  مخصوصة...والأصل في ذلك قوله تعالى فَلَمْ تَجِدُوْا مَاءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا قال ابن عباس رضي الله عنهما المعنى وإن كنتم مرضى فتيمموا وإن كنتم على سفر ولم تجدوا ماء فتيمموا  

Artinya, “Tayamum secara bahasa berarti tujuan atau maksud misalnya sebuah kalimat diucapkan, ‘Yammamaka fulanun bil khairi’ bila si fulan bermaksud baik terhadapmu. Tayamum secara syariat adalah menyampaikan debu ke wajah dan kedua tangan dengan syarat khusus …Dasar hukum tayamum adalah firman Allah pada Surat Al-Maidah ayat 6, ‘Lalu kalian tidak menemukan air, maka hendaklah bertayamum dengan debu yang suci.’ Sahabat Ibnu Abbas ra berkata, ‘Maknanya jika kalian sakit, tayamumlah. Jika kalian bersafari, tayamumlah. Dan kalian tidak menemukan air, tayamumlah,’ ” (Taqiyuddin Al-Hishni, Kifayatul Akhyar, [Beirut, Darul Fikr: 1994 M/1414 H], juz I, halaman 42). 

 

Tata Cara Tayammum

Niat dan Tata Cara Tayamum
Niat dan Tata Cara Tayamum (sumber: Pixabay)... Selengkapnya

Berikut langkah-langkah detail melakukan tayammum:

  • Niat: Niatkan dalam hati untuk bersuci dari hadas besar (junub) dengan tayammum karena Allah SWT. Contoh niat: 'Nawaitu at-tayammuma li-istibahati ash-shalaati lillaahi ta'aalaa' (Aku niat tayammum untuk mensucikan diri agar diperbolehkan sholat karena Allah SWT).
  • Menghadap Kiblat (Sunnah): Sebaiknya menghadap kiblat saat melakukan tayammum.
  • Menepuk Tanah: Tepuk tanah yang bersih dan suci dengan kedua telapak tangan. Pastikan tanah tidak lembab atau basah.
  • Mengusap Wajah: Usapkan kedua telapak tangan yang telah terkena debu ke seluruh wajah, sekali usapan.
  • Mengusap Kedua Tangan: Usapkan kedua telapak tangan ke kedua tangan hingga siku, sekali usapan untuk setiap tangan.

Ingat, pastikan tanah yang digunakan suci dan bersih dari najis. Setelah tayammum, Anda sudah suci dan diperbolehkan untuk melaksanakan sholat dan ibadah lainnya. Apabila air yang tersedia sangat terbatas, namun masih memungkinkan untuk membersihkan sebagian tubuh, pertimbangkan langkah berikut:

  • Beristinja: Bersihkan kemaluan dan sekitarnya dengan air yang ada.
  • Wudhu: Lakukan wudhu dengan air yang tersisa.
  • Tayammum: Setelah itu, lakukan tayammum untuk menyempurnakan proses bersuci.

Langkah ini didasarkan pada prinsip dalam Islam untuk melakukan yang terbaik semampu kita (taqwa) dalam kondisi keterbatasan. Prioritaskan kebersihan bagian tubuh yang paling utama, kemudian sempurnakan dengan tayammum.

Dalam kondisi sulit mendapatkan air bersih, tayammum menjadi solusi yang dibolehkan dalam Islam untuk tetap dapat melaksanakan ibadah. Namun, tetap utamakan mandi junub dengan air jika memungkinkan. Konsultasikan dengan ulama setempat untuk mendapatkan panduan yang lebih akurat dan sesuai dengan mazhab yang Anda anut. Semoga informasi ini bermanfaat!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya