Liputan6.com, Bandung - Polisi menemukan bahan baku peledak di kontrakan salah seorang terduga teroris berinisial Y (20) yang tertangkap di Bandung. Temuan kali ini lebih berbahaya dari bahan baku bom milik teroris-teroris sebelumnya yang ditangkap di Bandung. Biasanya, rata-rata bahan baku terdiri dari panci yang berisi paku.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus mengatakan tim gabungan dari Densus 88, Gegana Polda Jabar, dan Inafis Polda Jabar, telah menemukan bahan baku peledak kimia dalam jumlah besar. Bahan baku itu ditemukan saat menggeledah rumah di RT 07/RW 18 Kampung Jajaway Timur, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung.
Baca Juga
Menurut dia, bahan peledak tersebut bisa membuat luka bakar apabila mengenai kulit.
Advertisement
"Bom kimia ini kalau meledak berdampak pada orang yang terkena udaranya akan luka. Apabila terhirup akan mengakibatkan luka parah di dalam badan," kata Yusri di lokasi penggeledahan, Bandung, Selasa (15/8/2017).
Dia mengatakan bahan ini lebih berbahaya dari bom panci. Meski ledakan tidak terlalu besar, bahan ini bisa merusak kulit dan jaringan dalam tubuh.
"Bom ini meledak bukan seperti bom panci, yang meledak mengeluarkan paku-paku. Ini dia meledak tidak terlalu besar, tetapi dampak udara saja yang mengakibatkan kulit ini rusak, dan menghirup udaranya pun bisa mengakibatkan luka dalam. Radiusnya tergantung besaran bom yang dia buat," ujar Yusri.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap lima teroris di Bandung. Kelimanya yakni Y, pasangan suami istri AR dan AK, SH, serta R alias I. Kelimanya berhubungan dengan peristiwa meledaknya bom panci di Buah Batu, Kota Bandung, beberapa waktu lalu dengan tersangka Agus Wiguna.
"Semuanya ada hubungannya dengan salah satu peledakan bom di Buah Batu, mereka memang sharing melalui salah satu media sosial untuk mengajarkan Agus Wiguna untuk cara membuat bom," ucap Yusri.
Dia mengungkap kelima orang ini belajar membuat bom dari blog Bahrun Naim, buron teroris anggota ISIS yang sekarang berada di Suriah.
"Dan mereka belajarnya dari telegram dan blog khusus dari bahrun Naim. Kelima orang tersebut ada dua orang warga bandung, ada yang dari Sumenep, Kediri, dan Sumatera Barat," sambung Yusri.
Yusri mengatakan kelima terduga teroris memiliki peran masing-masing. Sementara rumah kontrakan Y, menjadi tempat untuk penyimpanan dan perakitan bahan peledak.
"Y dan AR adalah pendanaan sekaligus pembuat bom ini. Y delapan hari lalu dia mengontrak tempat ini untuk dijadikan tempat untuk menyimpan bahan peledak, yang mereka akan merakit," kata Yusri.
Saksikan video berikut ini: