DPD RI Harap Konflik Di Timika Lekas Berakhir

Nono Sampono berbicara mengenai konflik-konflik yang terjadi di daerah harus cepat diselesaikan solusinya, agar tidak melebar.

oleh hidya anindyati diperbarui 25 Agu 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 19:20 WIB
Acara coffee morning dengan manajemen PT.Freeport Indonesia (PTFI), Serikat Pekerja di lingkup Pimpinan Unit Kerja (PUK) SPKEP SPSI PTFI dan SKPD Kabupaten Mimika di hotel Horison Timika, Papua, Jumat (25/8).
Acara coffee morning dengan manajemen PT.Freeport Indonesia (PTFI), Serikat Pekerja di lingkup Pimpinan Unit Kerja (PUK) SPKEP SPSI PTFI dan SKPD Kabupaten Mimika di hotel Horison Timika, Papua, Jumat (25/8).

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia mengadakan acara coffee morning dengan manajemen PT.Freeport Indonesia (PTFI), Serikat Pekerja di lingkup Pimpinan Unit Kerja (PUK) SPKEP SPSI PTFI dan SKPD Kabupaten Mimika di hotel Horison Timika, Papua, Jumat (25/8).

Dalam acara yang berlangsung santai tersebut Nono Sampono berbicara mengenai konflik-konflik yang terjadi di daerah harus cepat diselesaikan solusinya, agar tidak melebar. Perlu diperhatikan juga konflik yang terjadi tidak lepas dari berbagai masalah yang sudah menumpuk lama. Konflik kecil hanyalah pemicu yang bisa jadi besar jika tidak segera dikikis.

"Saya berpesan agar kita semua untuk hindari jangan sampai terjadi perpecahan, kita bisa berbeda pandangan tapi jangan sampai bermusuhan", kata senator dari Maluku tersebut.

Pernyataan Nono Sampono tersebut mengacu pada masalah yang terjadi antara ribuan karyawan PTFI yang mogok kerja dan Manajemen PTFI. Semua itu terjadi karena masing-masing pihak mempunyai cara pandang sendiri.

"Kami melihat bahwa masing-masing pihak punya sudut pandang sendiri, namun harus hati-hati kalau dalam konflik itu ada penumpang gelap", kata Nono seusai pertemuan dengan SPSI PTFI kemarin di kantor bupati Mimika.

Selanjutnya, Nono Sampono mengingatkan semua pihak untuk menjaga agar konflik tidak terus berlanjut, karena kita berkewajiban menjaga persatuan di era masing-masing untuk diserahkan ke generasi selanjutnya. "Potensi untuk pecah dan berkonflik itu besar, karena perbedaan kita banyak,dari bahasa, budaya, agama dan suku bangsa. pemersatu kita adalah pancasila," tutup Nono Sampono.

Menanggapi kedatangan DPD RI untuk membantu konflik PT.Freeport Indonesia, tokoh masyarakat sekaligus penasihat senior PTFI Michael Manufandu mengapresiasi kedatangan DPD RI. "DPD RI datang langsung memimpin rapat dengan SPSI dan juga Freeport, ini sangat luar biasa, kami apresiasi pertemuan yang berlangsung secara aman dan kondusif, DPD RI tidak hanya nato (no action talk only). DPD datang semua langsung dilakukan, " kata Manufandu.

Manufandu juga berpesan agar kita menghindari perbedaan pendapat dan masalah yang ada harus segera diselesaikan."Kita hindari perbedaan-perbedaan dan junjung kebersamaan. Kehadiran lembaga pemerintah melihat konflik ini sebagai hal yang harus diselesaikan," ujarnya.

Kesan senada juga disampaikan oleh perwakilan SPSI PTFI Abraham Tandi Datu yang sangat senang dengan kehadiran langsung DPD RI di Timika, setelah mereka mengadu ke Pimpinan DPD RI beberapa waktu lalu.

"Kemana lagi kita mengadu, kita beranikan diri ketemu pimpinan DPD. Kami terharu DPD datang ke papua untuk menemui kami, semoga ke depan semakin baik, khususnya dalam hubungan industrial", katanya.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya