Polisi: Sindikat Saracen Bajak Akun untuk Sebarkan Kebencian

Pudjo mengungkapkan, sementara ini, sindikat Saracen menyebarkan ujaran kebencian melalui media sosial karena motif ekonomi.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 26 Agu 2017, 17:37 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2017, 17:37 WIB
Tiga Tersangka Penyebar Ujaran Kebencian Lewat Internet Ditangkap
Petugas meletakkan barang bukti kasus penyebaran ujaran bernada kebencian lewat internet jelang rilis di Mabes Polri Jakarta, Rabu (23/8). Tiga tersangka ditangkap polisi terkait kasus ini. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Analis Kebijakan Madya bidang Penmas Divisi Humas Polri Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, jaringan Saracen, sindikat penyebar ujaran kebencian cukup besar. Jaringan tersebut terdiri dari inti, pendukung, dan followers atau pengikut.

"Secara umum, akun yang masuk atau terlibat dalam Saracen ini dan grup-grup lainnya itu 800 ribu akun dengan inti mereka menyatakan mereka sendiri langsung mengendalikan 2.000 akun, berarti ada akun yang dibuat follower masing-masing," ujar Pudjo di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8/2017).

Dia menjelaskan, agar bisa langsung dapat followers atau pengikut, maka Saracen melakukan hijack atau membajak akun lain. Akun lain tersebut, sudah memiliki banyak followers atau berpotensi memiliki banyak followers.

"Mereka akui untuk dapat follower dengan cepat melakukan hijack account," ucap Pudjo.

Pudjo mengatakan, ada kemungkinan korban akun yang dibajak tersebut akan dipanggil oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

"Bisa jadi yang di-hijack bisa memiliki platform pola pikir yang negatif atau kelompok yang suka share juga ataupun mungkin mereka memang kelompok yang netral. Tapi mereka (Saracen) lihat akun yang punya potensi follower besar," papar Pudjo.

 

Saksikan video di bawah ini:

Motif Ekonomi

Pudjo mengungkapkan, sindikat Saracen ini menyebar ujaran kebencian melalui media sosial karena motif ekonomi. Pembuatan Saracen ini sesuai dengan pesanan untuk menyebarkan ujaran kebencian.

"Mereka ini motif ekonomi, dalam arti kalau kita lihat ada supply dan demand. Jadi, mereka lihat pasar, kayak orang musim hujan jualannya sekoteng," terang dia.

Pudjo menjelaskan, yang menjadi tugas besar dari pihak kepolisian sekarang ini adalah bagaimana proses manajemen dari Saracen ini.

"Juga gimana proses rekrutmen anggota dan kendali operasinya. Masih banyak yang masih menjadi pertanyaan untuk proses penegakan hukum ini," tutur Pudjo.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya