Liputan6.com, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai, penangkapan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno oleh Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan tamparan bagi Jawa Tengah. Khususnya, kata dia, bagi Ganjar sendiri.
"Bagi saya, Jateng tertampar lagi karena bukan tanpa peringatan. Kita sudah beberapa kali (terjadi OTT di Provinsi Jateng)," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (30/8/2017).
Oleh karena itu, dalam waktu dekat, Ganjar berencana mengumpulkan seluruh kepala daerah di Provinsi Jateng. Ini sebagai upaya pencegahan terjadinya berbagai tindak pidana korupsi di kalangan penyelenggara negara.
Advertisement
"Besok kita konsolidasikan lagi, apa sebenarnya yang membikin kita masih melakukan hal demikian, saya sudah peringatkan seluruh bupati/wali kota (termasuk Wali Kota Tegal Siti Masitha)," ujar Ganjar.
Politikus PDIP itu menegaskan, saat ini merupakan era transparansi dan akuntabel.
"Sudah enggak musimlah kayak gitu (kasus suap dan korupsi) karena risiko besar yang akan dihadapi (oleh para pelakunya)," kata Ganjar seperti dilansir Antara.
Saksikan video berikut ini:
Kecewa
Sebelumnya, Ganjar mengaku kecewa saat mengetahui informasi penangkapan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dalam OTT yang dilakukan KPK.
"Saya sedih betul, Jateng kembali kena OTT, 'gondoklah' kira-kira begitu," ujar Ganjar.
KPK menginformasikan OTT terhadap pejabat Pemerintah Kota Tegal, terkait dengan sektor kesehatan.
"Indikasinya diduga terkait sektor kesehatan, sejumlah orang kami bawa ke Jakarta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK.
Berdasarkan informasi yang dihimpun diduga penyelenggara negara yang dimaksud adalah Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno.
Sebelum melakukan penangkapan, petugas KPK telah melakukan penyegelan di kantor Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal.
Advertisement