73 Ribu Warga Rohingya Eksodus ke Bangladesh

Militer Myanmar maupun milisi perlawanan Rohingya saling tuding sebagai pemicu kekerasan berdarah di Rakhine.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 04 Sep 2017, 08:54 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2017, 08:54 WIB

Liputan6.com, Kutupalong - Kawasan Kutupalong, Bangladesh, yang berbatasan langsung dengan Myanmar menjadi tujuan warga etnis Rohingya untuk menyelamatkan diri dari kejaran pasukan Myanmar. Sejak meletusnya konflik bersenjata di Rakhine pada 25 Agustus lalu, pengungsi terus memadati kawasan ini.

Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Senin (4/9/2017), hingga kini tidak kurang dari 73 ribu warga Rohingya menungsi dan berlindung di Kutupalong dan mendirikan tenda-tenda pengungsian. Pemerintah Bangladesh sendiri sudah menetapkan wilayah Gundum dan Kutupalong sebagai lokasi penampungan bagi para pengungsi Rohingya.

Sementara itu program pangan dunia dan badan urusan pengungsi PBB, WFP dan UNHCR, juga sudah menerjunkan stafnya di kawasan tersebut. Baik untuk melayani keperluan pangan maupun layanan kesehatan.

Dari ribuan pengungsi yang tiba pada Sabtu lalu, 50 di antaranya menderita luka tembak. korban luka pun langsung dirujuk ke Rumah Sakit Cox's Bazar.

Saat ini para pengungsi sudah tidak memiliki tempat tinggal. Hal ini lantaran desa mereka di Rakhine telah dibumihanguskan oleh militer Myanmar.

Sementara di tengah tragedi kemanusiaan ini, baik militer Myanmar maupun milisi perlawanan Rohingya saling tuding sebagai pemicu kekerasan berdarah di Rakhine. Hingga kini korban tewas tercatat mencapai 400 orang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya