Liputan6.com, Karawang - Akibat kemarau panjang dalam tiga bulan terakhir, sejumlah daerah mengalami kekeringan. Untuk mencapai sumber air, bahkan warga harus berjalan hingga 4 kilometer.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV (14/9/2017), warga Desa Cinta Asih, Pangkalan, Karawang, Jawa Barat, terpaksa bolak balik mengambil air kubangan di tengah sawah. Dalam sehari warga mengambil air dengan dua ember sebanyak enam kali. Bahkan jarak yang harus tempuh mencapai 1 kilometer.
Sama halnya di Karawang, empat desa di Jombang, Jawa Timur, juga mengalami krisis air bersih. Bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga hari. Apabila bantuan air sudah habis, warga harus berburu ke sungai yang tak layak untuk dikonsumsi.
Advertisement
Salah satu sumber mata air yang masih bisa digunakan oleh warga yaitu Blok Dukuh, Hurip, Majalengka, Jawa Barat. Meskipun airnya terbilang kurang bersih, warga terpaksa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan minum.
Sementara itu di wilayah Kaki Gunung Slamet, ribuan warga Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, menyerbu sungai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mereka menyerbu air bersih sejak kemarau melanda. Mereka harus berjalan sejauh 4 kilometer untuk mencapai sungai.