Liputan6.com, Jakarta Bantuan beras dari Indonesia telah didistribusikan di sejumlah titik kamp pengungsian warga Rohingya. Setidaknya, ada 120 ribu pengungsi Rohingya di Distrik Coxs Bazar, Bangladesh, yang telah menerima bantuan beras itu.
"Distribusi utamanya dilakukan di kamp-kamp sementara di Kutupalong 1 dan Kutapalong 2 serta Balukhali," demikian siaran pers dari Kedubes RI di Bangladesh seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/9/2017).
Baca Juga
Pemerintah Daerah Coxs Bazar membagikan beras itu baik dalam bentuk beras mentah maupun nasi yang sudah matang kepada para pengungsi.
Advertisement
Hujan deras yang sempat mengguyur Coxs Bazar menghambat pendistribusian bantuan.
Menurut Dubes RI untuk Bangladesh, Rina Soemarno, bantuan kemanusiaan RI seberat 54 ton telah tiba di Bangladesh . Bantuan dibawa bertahap dalam enam kali pengiriman menggunakan pesawat C-130 milik TNI AU.
Sementara itu, Additional Deputy Commisioner Cox's Bazar, Mahidur Rahman, menjelaskan fokus penyaluran bantuan pada Senin, 18 September 2017 hanya berupa beras yang dipusatkan di Kamp Kutupalong.
Bantuan kemanusiaan tersebut berupa 30 ton beras, 14 ribu helai selimut, 17.400 helai sarung, 2.490 paket makanan siap saji, 20 unit tenda besar, 10 tanki air darurat fleksibel, 600 paket family kit, 900 paket pakaian, dan gula pasir 1 ton.
Sementara itu, bantuan seberat 20 ton pada pengiriman ke-7 dan ke-8 mengangkut 250 paket family kit, 10 set generator listrik, 325 boks minyak goreng, dan 2 ribu boks biskuit.
Barang bantuan itu akan disimpan sementara di gudang Bandara Hazrat Shah Amanat, Kota Chittagong, untuk pemeriksaan bea cukai sebelum dipindahkan ke gudang Pemerintah Distrik Coxs Bazar.
Selain itu, relawan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) juga telah tiba di Dhaka untuk menyalurkan bantuan kepada pengungsi dari Rakhine State di Bangladesh.
Saksikan video di bawah ini:
Kekerasan di Rakhine
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menegaskan sikap Indonesia terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Ia menyerukan agar kekerasan di Negara Bagian Rakhine harus segera dihentikan.
"Sikap kita tegas bahwa kekerasan dan krisis kemanusiaan di Rakhine State harus segera dihentikan," ujar Jokowi pada Silaturahim Nasional MTA ke-3 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.
Ia telah mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bertemu langsung dengan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi, Panglima Angkatan Bersenjata, dan juga sejumlah menteri lainnya.
“Untuk mendesak agar kekerasan yang ada bisa dihentikan,” ucap Jokowi.
Di sisi lain, Indonesia terus mengirimkan bantuan pada warga Rohingya dan pengungsi lain di Negara Bagian Rakhine. Empat pesawat Hercules dioperasikan secara bertahap untuk mengirim bantuan, seperti makanan, obatan-obatan, selimut, dan kebutuhan lainnya ke perbatasan Bangladesh dan Myanmar.
“Inilah hal-hal yang akan terus kita lakukan (mengirimkan bantuan). Di negara mana pun apabila saudara-saudara kita terkena krisis kemanusiaan maupun konflik, harus kita bantu,” kata Jokowi.
Ia menegaskan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia tidak pernah berdiam diri terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi umat muslim di dunia.
“Karena kita memegang teguh amanah konstitusi bahwa kita wajib ikut serta memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ucap Jokowi.
Advertisement