BNPB: Semua Pengamatan Menunjukkan Gunung Agung Akan Meletus

Berdasarkan pantauan satelit serta pengamatan lainnya, proses yang terjadi di dalam kawah Gunung Agung sangat aktif.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 25 Sep 2017, 17:14 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2017, 17:14 WIB
Hoax Tentang Letusan Gunung Agung, Ini Penjelasan BNPB
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat memberikan penjelasan di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (25/9). Sebelumnya telah beredar berita hoax bahwa Gunung Agung sudah meletus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Agung di Karangasem, Bali, belum tentu meletus. Namun, dia juga menuturkan, potensi Gunung Agung meletus memang menguat.

"Data dari satelit ada inflasi atau penggembungan tubuh dari Gunung Agung karena ada penggelembungan energi. Ini terlihat dari data satelitnya," kata Sutopo di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (25/9/2017).

Sejauh ini, menurut dia, tanda-tanda Gunung Agung akan meletus memang menguat. Berdasarkan pantauan satelit serta pengamatan lainnya, proses yang terjadi di dalam kawah Gunung Agung sangat aktif.

"Semua pengamatan menunjukkan akan meletus, beberapa hari lalu kelihatan ada asap kelabu putih tapi sekarang tidak ada. Namun, proses yang terjadi dalam perut Bumi atau magma masih sangat aktif," jelas Sutopo.

Menurut dia, saat ini proses evakuasi warga harus terus dilakukan sampai di lokasi aman. Saat ini ada 62 ribu jiwa yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) letusan Gunung Agung.

"Radius 9 km dan ditambah 12 km dari sektor utara, timur laut, tenggara, selatan, barat daya harus kosong. Bahaya terjadi ledakan. Awan panas aliran larva guguran batu lantaran batu pijar dan abu. Ada 62 ribu jiwa yang harus dievakuasi dari radius yang harus dikosongkan dan ribuan ternak," ujar Sutopo.

Berpotensi Meletus

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membantah isu yang beredar tentang akan meletusnya Gunung Agung pada Minggu, malam 24 September 2017. Menurut Kepala PVMBG Kasbani, pihaknya tidak dapat memastikan kebenaran isu tersebut.

"Isu tersebut berdasarkan ramalan yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh PVMBG," jelas Kasbani melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (24/9/2017).

PVMBG menegaskan, melihat tanda-tanda aktivitas gunung api yang terekam secara visual maupun instrumental. Kesimpulan yang bisa ditarik dari pengamatan itu adalah adanya potensi Gunung Agung meletus.

"Analisis terakhir PVMBG mengindikasikan bahwa energi kegempaan vulkanik Gunung Agung terus meningkat dan memiliki potensi untuk meletus," ujar Kasbani.

Namun demikian, lanjut dia, baik PVMBG maupun seluruh ahli gunung api di dunia, belum ada yang mampu memastikan kapan letusan akan terjadi.

"Yang jelas, PVMBG terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pemda dan instansi terkait untuk mengantisipasi dampak apabila terjadi erupsi," pungkas Kasbani.

Saksikan video pilihan berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya