Liputan6.com, Jakarta Ketua DPD RI, Oesman Sapta, melakukan Courtessy Call dengan tujuh delegasi Senat Polandia di Ruang Delegasi, Selasa (3/10/17). Delegasi dipimpin oleh Ketua Senat Polandia, Stanislaw Karczewski. Delegasi Polandia terdiri dari Dubes Polandia untuk RI, Ketua dan Anggota Komisi Peraturan dan Etika Senator Polandia, serta Wakil Ketua Komisi Pertanian.
Sementara itu, dari DPD RI tampak hadir Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono dan Darmayanti Lubis, Ketua BKSP DPD RI, Bahar Ngitung, Telli Gozellie (Bangka Belitung), Emma Yohana (Sumatera Barat) Adrianus Garu (NTT), dan Parlindungan Purba (Sumatera Utara).
Oesman mengaku, ia membuka pintu kepada semua negara sahabat untuk ikut serta dalam pembangunan Indonesia, terutama untuk aspek ekonomi dan infrastruktur. "Sekarang ini Dubes Indonesia dan Dubes Polandia sudah sangat tepat untuk memikirkan apa yang bisa dilakukan kerja sama dua negara ini. Jangan sampai terlambat dan untuk mewujudkan itu, kuncinya ada di dubes. Untuk itu, peran dubes sangat penting," ujarnya.
Advertisement
Lebih lanjut, Oesman menambahkan, DPD RI akan sepenuhnya membantu untuk mewujudkan hubungan kerja sama kedua negara ini. Terlebih lagi, fokus dari perhatian pemerintahan Joko Widodo saat ini adalah infrastruktur.
"Saya sangat mengapresiasi langkah Polandia yang ingin berinvestasi di indonesia. Ini suatu komitmen yang pantas untuk dikembangkan. Mengenai pertanian, saya akan sampaikan kepada Menteri Pertanian (Mentan) agar kerja sama ini dapat dipererat lagi," ucapnya.
Sementara untuk aspek pendidikan, Oesman mengatakan, DPD RI akan membantu untuk mengupayakan adanya pertukaran pelajar di antara kedua negara. "Kami percaya Polandia semangatnya sama dengan kami. Melalui ibu Darmayanti Lubis kami akan upayakan hal itu, tinggal dijelaskan bagaimana mekanismenya tanpa perlu memorandum, " kata Oesman. Sementara itu, Ketua Senat Polandia, Stanislaw Karczewski, mengatakan Polandia dan Indonesia walaupun secara jarak sangat jauh, tapi hubungan keduanya sangat dekat. Bukan hanya warna bendera nasional, tapi juga keinginan untuk mempertahankan kedaulatan dan kebebasan bernegara. Selain itu, cerita sejarah bangsa Polandia dan Indonesia memiliki banyak persamaan.
Ia juga mengucapkan terima kasih karena telah difasilitasi untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, seperti Menteri Perdagangan, Menko Maritim, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Pertanian.
"Jumlah pertemuan menunjukkan bahwa di sektor-sektor itu ada banyak hal yang bisa dilakukan kedua negara, namun sektor lainnya yang selama ini telah berjalan dengan baik seperti pendidikan, infrastruktur masih harus ditingkatkan," ujar Karczewski.
Lebih lanjut, dirinya menambahkan, potensi kerja sama Polandia - Indonesia besar sekali. Polandia mengaku siap untuk berinvestasi di Indonesia, dan sebaliknya juga siap menerima investasi Indonesia di Polandia. Polandia juga bersedia menjadi jembatan untuk Eropa.
"Kami ke sini bukan untuk tanda tangan MoU, tapi untuk membahas hal penting dan membangun suasana yg baik dengan Indonesia. Polandia bahkan bersedia menjadi jembatan Indonesia untuk menjangkau pasar Eropa," ucap Karczewski.(*)