Kapolri dan Panglima TNI Bertemu Menko Polhukam Bahas Senjata Api

Menurut Wiranto, masalah senjata api ini harus segera dituntaskan. Sebab, isu ini semakin berkembang liar di masyarakat.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Okt 2017, 10:45 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2017, 10:45 WIB
20161103-Ribuan Pasukan TNI dan Polri Ikuti Apel di Silang Monas-Jakarta
Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meninjau pasukan TNI dan Polri saat apel kesiapsiagaan pengamanan tahap kampanye Pilkada Serentak 2017 di Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/11). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pejabat negara dipanggil Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Mereka akan membahas masalah kisruh senjata api.

Pantauan di kantor Kemenko Polhukam, sejumlah pejabat negara mulai berdatangan sebelum pukul 10.00 WIB pagi tadi. Yang pertama hadir adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Budi Gunawan, kemudian disusul Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, dan Dirut PT Pindad Abraham Mose. Hanya saja, ketiganya enggan berkomentar ketika ditanya awak media.

Tak lama berselang, iring-iringan rombongan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian turut merapat ke kantor Wiranto. Tito didampingi Asisten Operasi Irjen Moch Iriawan dan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto. Lagi-lagi, mereka enggan berkomentar.

Setelah Kapolri, datang menyusul Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Dalam kesempatan ini, Menko Polhukam Wiranto berjanji akan menyelesaikan kisruh masalah senjata api dalam rapat hari ini.

"Nah hari ini kita tuntaskan sebagaimana janji saya, sebenarnya Senin lalu, tapi karena ada peringatan HUT TNI sehingga kami tunda sampai selesai. Baru sekarang kami bisa undang bicarakan masalah itu," terang Wiranto di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2017).

 

Tuntaskan Kisruh Senjata Api

Menurut Wiranto, masalah senjata api ini harus segera dituntaskan. Sebab, isu ini semakin berkembang liar di masyarakat dan berpotensi membuat gaduh.

"Karena spekulasi itu jelas akan membuat gaduh, resah, dan sebagainya, dan tidak menguntungkan bagi stabilitas nasional. Kami sedang membangun seperti ini, kami butuh ketenangan, kedamaian, dan kebersamaan," tandas Wiranto.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya