DNA Rusak, Tim DVI Minta Foto Gigi Korban Kebakaran Pabrik Mercon

Tim DVI membutuhkan data selain DNA, karena tidak bisa mendapatkan informasi itu dari jenazah korban kebakaran pabrik mercon di Tangerang.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 28 Okt 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2017, 06:45 WIB
Pabrik Kembang Api di Tangerang
Nama korban kebakaran pabrik kembang api terlihat di Posko Ante Mortem RS Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10). Keluarga yang melaporkan kehilangan sejak Kamis (26/10/2017) telah mencapai 32 orang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Tim DVI Polri meminta keluarga korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, untuk membawa foto gigi kerabatnya yang diduga terkena tragedi tersebut. Foto gigi ini untuk memudahkan tim dalam mengidentifikasi korban.

"Karena kondisi jenazah yang sisa itu masih sangat parah, kami sangat membutuhkan bantuan dari keluarga untuk memberikan informasi terkait gigi terutama," ujar Ketua Tim DVI Polri Kombes Pramujoko, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 27 Oktober 2017.

Tak hanya itu, dia mengimbau agar para keluarga korban dapat memberikan informasi yang sangat pribadi kepada Tim DVI. Misal, apakah keluarganya pernah menderita tumor atau memiliki masalah dengan menstruasi.

"Informasi pribadi itu contohnya dikenal hanya paling dekat saja, misalnya ada pernah berobat, ada tumor dalam tubuhnya atau kalau ada tanda-tanda pernah hamil misalnya, tidak menstruasi selama sekian minggu sekian bulan. Itu yang kenal biasanya kan keluarga, biasanya suami atau kadang-kadang pacar, teman dekat," papar Pramujoko.

Dia pun lantas memberikan nomor handphonenya apabila malu atau tidak enak mengungkap informasi pribadi tersebut secara langsung.

"Ini kalau ada informasi itu, kalau memang informasi ini sangat pribadi malu datang ke sini, bisa disampaikan wakil ke saya saja. Kami sangat mengharapkan informasi pasien sifatnya pribadi tadi. Kalau malu datang, bisa disampaikan di saya langsung," ucap Pramujoko.

Menurut dia, tim DVI membutuhkan data selain DNA karena tidak bisa mendapatkan informasi tersebut dari jenazah yang didapat. Dia mengatakan DNA korban kebakaran pabrik kembang api di Tangerang sudah rusak karena terbakar.

Oleh karena itu, tim akan mengandalkan rekam gigi karena hampir 80 persen masih dalam kondisi utuh.

"Ada jenazah yang terbakar hangus gitu giginya masih bisa diperiksa, kadang-kadang mahkotanya enggak ada akarnya masih kita bisa periksa. Nanti dengan data-data terutama data waktu dia berobat gigi lebih bagus lagi," tutur Pramujoko.

Minimal, sambung dia, foto ketika korban tersenyum terbuka dan kelihatan giginya. Pramujoko pun mengingatkan tak masalah sekali-kali menaruh foto di media sosial dengan mulut terbuka hingga kelihatan giginya.

"Sekali foto terbuka masukkan FB (Facebook), ya kita enggak berharap, ketika suatu saat dibutuhkan kita tinggal ambil di FB," tutup Pramujoko yang juga menjabat sebagai Kabid Dokpol Pusdokkes RS Polri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1 Korban Teridentikasi

Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengidentifikasi jenazah Surnah, remaja yang menjadi korban kebakaran pabrik kembang api di Kabupaten Tangerang, Banten. Jenazahnya akan dipulangkan malam ini.

"Insyaallah nanti, setelah selesai jenazahnya, lalu dikabarkan ke polda, dipulangkan hari ini," ujar Ketua Tim DVI, Pramujoko, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10/2017).

Dia menjelaskan, jenazah Surnah sudah dimasukkan peti dan akan diserahkan langsung ke keluarga oleh Polda Metro Jaya.

"Setelah ini sudah dimasukkan dalam peti, nanti diserahkan Polda Metro ke keluarga. Insyaallah hari ini," ucap Pramujoko.

Surnah merupakan korban ledakan pabrik sekaligus gudang kembang api yang pertama kali teridentifikasi. Perempuan ini lahir di Tangerang pada 8 Mei 2003.

Dia merupakan warga Kampung Salembaran, RT 036/16, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Identifikasi korban ledakan gudang kembang api ini dilakukan berdasarkan pemeriksaan gigi dan medis, antara lain dengan pemeriksaan penentuan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya