Kabar Terakhir Angga Sebelum Hilang Karena Ledakan Pabrik Mercon

Tidak ada firasat buruk yang dirasakan Sri sebelum kejadian ledakan dan kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2017, 11:41 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2017, 11:41 WIB
Keluarga korban kebakaran pabrik kembang api
Keluarga korban kebakaran pabrik kembang api (Liputan6.com/ Andri Setiawan)

Liputan6.com, Tangerang - Sri Suharti (45), adalah seorang buruh garmen di Subang, Jawa Barat. Kamis, 26 Oktober 2017 sore, sepulang kerja ia melihat berita televisi tentang ledakan pabrik kembang api di Tangerang, tempat anaknya, Asep Angga Gunawan (20), bekerja.

Sri lalu menghubungi saudara-saudaranya di Rangkasbitung, Banten tempat Angga menginap selama bekerja di pabrik tersebut. Namun, saudara-saudaranya sudah tidak bisa berkomunikasi dengan Angga sejak peristiwa nahas itu terjadi.

"Sebelum hari kejadian, Angga menghubungi saya. Dia tanya gimana kabar saya. Saya tanya dia betah nggak, katanya betah," tutur Samsul Muin (41), paman Angga yang datang bersama Sri ke lokasi kejadian, Jumat 27 Oktober 2017.

Tidak ada firasat buruk yang dirasakan Sri sebelum kejadian. Angga juga baru bekerja dua bulan setelah lulus pendidikan SMA tahun lalu.

"Sebulan lalu kan adik saya nikah. Katanya Angga bilang nggak bakal pulang-pulang ke kampung karena di sini betah," terang Sri.

Sementara itu, hingga Jumat sore, 27 Oktober 2017, tercatat 49 orang telah melapor ke RS Polri, Jakarta Timur. Anggota keluarga mereka diduga menjadi korban kebakaran pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya, di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.

Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pramujoko, di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur mengatakan, jumlah tersebut karena satu korban bisa dilaporkan oleh dua hingga tiga orang.

"Korban kan ada 47, tapi satu orang itu kadang-kadang ada dari temannya melaporkan, keluarganya melaporkan. Biasanya pelaporan ante mortem itu lebih banyak dari jumlah korban," terang Pramujoko.

Dia menjelaskan, sampel DNA dari keluarga korban terdekat yang melapor juga sudah diambil. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Foto Gigi

Tim DVI Polri meminta keluarga korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, untuk membawa foto gigi kerabatnya yang diduga terkena tragedi tersebut. Foto gigi ini untuk memudahkan tim dalam mengidentifikasi korban.

"Karena kondisi jenazah yang sisa itu masih sangat parah, kami sangat membutuhkan bantuan dari keluarga untuk memberikan informasi terkait gigi terutama," ujar Ketua Tim DVI Polri Kombes Pramujoko di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 27 Oktober 2017.

Tidak hanya itu, dia mengimbau agar para keluarga korban dapat memberikan informasi yang sangat pribadi kepada Tim DVI. Misal, apakah keluarganya pernah menderita tumor atau memiliki masalah dengan menstruasi.

"Informasi pribadi itu contohnya dikenal hanya paling dekat saja, misalnya ada pernah berobat, ada tumor dalam tubuhnya atau kalau ada tanda-tanda pernah hamil misalnya, tidak menstruasi selama sekian minggu sekian bulan. Itu yang kenal biasanya kan keluarga, biasanya suami atau kadang-kadang pacar, teman dekat," papar Pramujoko.

Dia pun lantas memberikan nomor handphonenya apabila malu atau tidak enak mengungkap informasi pribadi tersebut secara langsung. (Andri Setiawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya