JK: Soal Korupsi Pejabat, Tak Ada Negara Sehebat Indonesia

JK bahkan menyindir pimpinan lembaga yudikatif dan legislatif yang tertangkap dan hampir tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Nov 2017, 18:33 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2017, 18:33 WIB
Jusuf Kalla
Wapres Jusuf Kalla (dokumentasi PBB).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyebutkan banyak kepala daerah dan pimpinan lembaga terjaring korupsi. Dia pun menyindir negeri ini hebat karena banyaknya pejabat ditahan karena kasus korupsi.

"Kalau ukuran banyaknya orang ditahan, maka tidak ada negara di dunia ini sehebat Indonesia. Tidak ada negara sehebat Indonesia. Ada sembilan menteri dipenjara, empat masih di dalam. Ada 19 gubernur yang dipenjara," JK memaparkan, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Tak hanya itu, JK bahkan menyindir pimpinan lembaga yudikatif dan legislatif yang tertangkap dan hampir tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Begitu hebatnya. Lembaga negara ada empat. KY masuk, MK ada anggotanya, Ketua MK, DPD masuk. MPR hampir masuk, DPR hampir masuk," kata dia.

Namun, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menuturkan, jika keberhasilan suatu negara didasarkan banyaknya orang yang dihukum karena korupsi, jelas salah kaprah dan salah penafsiran.

"Apabila banyak orang didenda, apabila banyak ditahan, padahal itu semua kegagalan. Keberhasilan ya kalau kurang orang korupsi, kurang orang ditahan," JK menandaskan.

 

Pejabat Korupsi

Ketua DPR Setya Novanto sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, terkait kasus dugaan korupsi e-KTP. Namun dia bebas dari status tersangka, karena menang gugatan praperadilan.

Selain Ketua DPR, pimpinan lembaga yudikatif seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar juga terjerat korupsi. Bahkan, puluhan kepala daerah juga kini banyak mendekam di tahanan KPK akibat korupsi.

Teranyar, adalah kasus korupsi yang menjerat Bupati Nganjuk Taufiqurrahman di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Rabu 25 Oktober 2017.

Penangkapan terhadap orang nomor satu di Nganjuk tersebut sesaat setelah Taufiqurrahman diduga menerima uang suap terkait jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk, Jawa Timur.

Kepala daerah lainnya yang terjerat korupsi di antaranya Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Bupati Batubara OK Karya Zulkarnaen, Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno, Bupati Pamekasan Achmad Syafii, dan Bupati Klaten Sri Hartini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya