Alexis Habis, Lalu Apa?

Setelah Alexis tak lagi beroperasi, menurut manajemen ada sekitar seribu karyawan yang kini jadi pengangguran.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 05 Nov 2017, 07:05 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2017, 07:05 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Nama besar Alexis di dunia gelap hiburan Ibu Kota kini tinggal sejarah. Papan nama telah diturunkan dan operasional tak lagi berjalan.

Seperti ditayangkan Kopi Pagi dalam Liputan6 Pagi SCTV, Minggu (5/11/2017), hotel dan griya pijat di bilangan Jakarta Utara itu tamat setelah Pemprov DKI Jakarta menolak perpanjangan izin usaha mereka. Dalihnya, telah terjadi pelanggaran berupa tindakan asusila alias prostitusi terselebung di Alexis.

Empat hari setelah menerima surat dari Pemrov DKI, manajemen Alexis pun buka suara. Sejumlah wartawan diundang untuk melihat langsung ke dalam jantung Alexis.

Intinya, selain mempertanyakan alasan penolakan perpanjangan, manajemen Alexis juga menampik tudingan sebagai sarang perbuatan asusila.

Alexis boleh saja membantah. Tapi, hasil investigasi Liputan6 SCTV pada Februari 2016, memastikan Alexis memang menyediakan pelayanan seks.

Menggunakan kamera tersembunyi, reporter Liputan6 SCTV berhasil merekam bagian dalam Alexis yang disebut sebagai surga dunia. Di antaranya, hadirnya wanita penjaja seks yang ditawarkan muncikari dengan tarif jutaan rupiah.

Sementara itu, sejumlah warga pun angkat pendapat terkait penutupan Alexis. Sebab, isu ini sempat mencuat di kala debat Pilkada Jakarta dan menjadi satu dari 23 janji pasangan Anies-Sandi.

Setelah Alexis tak lagi beroperasi, menurut manajemen ada sekitar seribu karyawan adi pengangguran. Menyikapi ini, Pemprov DKI Jakarta pun tak tinggal diam.

Kini, program andalan duet Anies-Sandi tersebut semoga saja bukan cuma isapan jempol. Mencoba menepati janji kampanye dengan mengubur Alexis tentu akan lebih baik bila tak mematikan pula penghasilan karyawan yang tak bersentuhan dengan prostitusi terselubung.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya