Filipina Tangkap WNI Istri Gembong Teroris Maute

WNI tertangkap di Filipina. Ia membawa benda yang diduga komponen bom.

oleh Andrie Harianto diperbarui 05 Nov 2017, 17:37 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2017, 17:37 WIB
Kota Marawi
Asap hitam membumbung tinggi ke udara usai militer pemerintah Filipina melancarkan serangan udara ke sebuah lokasi yang telah dikuasai oleh militan Maute di kota Marawi, Filipina Selatan, (27/5). (AP Photo / Bullit Marquez)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Gabungan Filipina menangkap WNI bernama Minhati Madrais di 8017 Steele Makers Village, Tubod Iligan City. Ia berada di Filipina bersama enam orang anaknya.

Minhati merupakan istri pelaku teror di Maute, Omarkhayam. Infromasi itu diperoleh Polri dari counterpart Kepolisian Cagayan de Oro.

"Omar Khayam Maute sendiri telah tewas dalam operasi militer Filipina di Marawi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Rikwanto pada Liputan6.com, Minggu (5/11/2017).

Penangkapan Minhati terjadi pukul 09.30 waktu setempat. Minhati berasal dari Bekasi, Jawa Barat.

Saat ini, ia berada di kantor polisi Iligan City untuk menjalani pemeriksaan. Beberapa barang bukti disita dari tangannya.

Rikwanto mengatakan benda itu antara lain, 4 buah blasting Cap, 2 buah detonating Cord dan 1 time fuse. Menurut catatan imigrasi Filipina, lanjut dia, Minhati tiba di Manila tahun 2015.

Visa 30 hari yang diperolehnya pernah diperpanjang. Namun perpanjangan itu habis masa berlaku pada 30 Januari 2017.

"Selain itu Minhati juga membawa paspor yang telah habis masa berlakunya," papar Rikwanto.

 

WNI Tewas di Marawi

Kementerian Luar Negeri RI mengindikasikan adanya warga Indonesia yang tewas bertempur untuk kelompok teroris di Marawi.

"Informasi yang kita terima, diindikasikan ada beberapa warga negara asing yang tewas dalam pertempuran di sana, termasuk dari Indonesia," jelas Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Rabu (18 Oktober 2017).

"Namun informasi itu juga belum pasti. Angka, nama, dan konfirmasi kewarganegaraan mereka yang tewas belum dapat dipastikan secara detail. Jadi hanya sebatas indikasi," tambahnya.

Arrmanatha melanjutkan, data mengenai identitas para WNI yang menjadi militan asing (foreign terrorist fighter) di luar negeri dipegang oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Namun, data BNPT pun tidak detail menjelaskan mengenai keberadaan FTF Indonesia di tiap-tiap negara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya