Liputan6.com, Jakarta - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyiapkan pelayanan bagi penumpang yang gagal berangkat karena penerbangan dibatalkan selama 24 jam akibat sebaran abu vulkanik Gunung Agung.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, menjelaskan pelayanan tersebut meliputi penanganan calon penumpang yang akan mengurus pengembalian uang tiket dan menjadwal ulang atau mengubah rute penerbangan melalui bandara terdekat.
Baca Juga
Pihak bandara menyiapkan sejumlah petugas dan sarana prasarana pendukung, seperti meja pelayanan calon penumpang, komputer, dan fasilitas lain sesuai dengan maskapai penerbangan masing-masing, baik di terminal domestik dan internasional.
Advertisement
Pihak bandara juga menyiapkan pemberian kupon makan untuk penumpang, yakni sekitar 2.000 kupon untuk domestik dan 4.000 kupon untuk internasional.
Bagi calon penumpang yang ingin berangkat melalui bandara terdekat, pihak bandara bekerja sama dengan instansi terkait mengevakuasi mereka ke terminal untuk melalui jalur darat dan menyeberang melalui Pelabuhan Gilimanuk.
Seperti dikutip dari Antara, menurut Yanus, penanganan calon penumpang tersebut telah dibahas jauh-jauh hari sejak status Gunung Agung Siaga. Termasuk ketika pengalaman serupa terjadi saat Gunung Raung di Jawa Timur dan Gunung Barujari di Lombok, NTB, mengalami erupsi.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah Bali dan NTB Agung Hartono mengatakan, Kementerian Perhubungan menyiapkan sekitar 300 bus yang disiagakan untuk melayani penumpang yang batal terbang akibat debu Gunung Agung.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi, Kota Denpasar dan Organda yang paling berperan serta Damri.
Apabila calon penumpang ingin meneruskan perjalanan dengan jalan darat, mereka dapat menggunakan bus yang diantarkan melalui tiga titik terminal, di antaranya Ubung Denpasar, Mengwi di Kabupaten Badung, dan Pelabuhan Benoa Denpasar.
Di Bali, terdapat sekitar 2.300 bus yang terdiri dari 1.800 bus pariwisata dan 500 bus antarkota antarprovinsi.
Penerbangan Dialihkan
Akibat penutupan ini, tujuh penerbangan dialihkan pendaratannya ke bandara-bandara terdekat, seperti Juanda, Makassar, Lombok, atau Kupang.
"Data yang masuk sementara ini terdapat tujuh penerbangan yang sudah dialihkan. Update terkini akan kami sampaikan kemudian," ujar Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono dalam keterangan persnya, Senin (27/11/2017).
Ketujuh penerbangan yang menuju Bali dan sudah dialihkan ke bandara terdekat, antara lain Garuda Indonesia GA 5150 Zhengzou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, GA 897 Guangzhou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, GA 859 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta.
Kemudian, China Easter MU 5029 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, MU 781 Beijing-Denpasar dialihkan ke Singapura, Citilink CTV 856 Jakarta-Denpasar dialihkan ke Surabaya, serta Lion Air JT927 Makassar-Denpasar dialihkan ke Surabaya.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali ditutup sementara. Penutupan dimulai Senin pagi (27/11/2017) pukul 07.15 Wita karena dampak dari debu vulkanik Gunung Agung.
"Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI/AirNav Indonesia) segera menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A4242/17 yang memberikan info kepada seluruh stakeholder penerbangan mengenai kondisi terkini di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai," kata dia.
Wisnu menjelaskan, abu vulkanik Gunung Agung telah menutup ruang udara di atas Denpasar.
"Atas alasan keselamatan, ruang udara tidak dapat digunakan sehingga operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar ditutup sementara," lanjut Wisnu.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement