Ketika Akbar Tandjung Bandingkan Golkar dengan Gerindra

Akbar Tandjung mengingatkan agar Partai Golkar bersikap waspada.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Des 2017, 01:12 WIB
Diterbitkan 09 Des 2017, 01:12 WIB
Setnov dan Sesepuh Golkar Kumpul Bahas Ideologi Pancasila
Dewan Parkar Partai Golkar, Akbar Tandjung menghadiri Seminar Nasional Partai Golkar, Jakarta, Kamis (19/10). Acara tersebut mengambil tema "Revitallisasi Ideologi Pancasila Sebagai Landasan Partai Golkar". (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengingatkan agar partai berlambang pohon beringin untuk bersikap waspada. Hal ini terkait dengan ditahannya sang Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Akbar lantas membandingkan Golkar dengan Partai Gerindra. Ia menegaskan, saat ini partainya harus berhati-hati.

“Sementara orang ada perubahan, kita tertinggal. Sekarang pun kalau tidak hati-hati, pemilu kemarin kita nomor 2, nomor 3 Gerindra,” ujar Akbar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2017).

Menurutnya, apabila Partai Golkar terus mengalami penurunan, maka dapat berbahaya bagi partai ini sendiri.

“Kalau Golkar trennya turun, Gerindra naik, bisa lewat (Partai Golkar). Yang begini-begini tidak masuk di otaknya para pemimpin,” kata dia.

Oleh karena itu, Akbar berujar, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan musyawarah nasional luar biasa atau munaslub Partai Golkar mencari pengganti Setya Novanto.

“Pokoknya menurut saya memang momentum ini harus diberikan untuk pergantian kepemimpinan, harus ada pembaruan,” ucapnya.

 

Jangan Asal Pilih

Termasuk juga bagaimana Partai Golkar dapat membangun dan mengelola dari segi sistem agar ke depan dapat masuk ke dalam jilid baru. Oleh karena itu kini saatnya Golkar mencari pemimpin baru.

“Yang sekarang membebani kita ini apa? Kenapa? Ya kalau itu jelek, kita harus cari pemimpin yang bagus, yang bersih. Harus ada spirit kepemimpinan baru yang bersih,” tutur dia.

Akbar mengatakan, untuk mencari pemimpin baru, maka haruslah memiliki kriteria-kriteria tersendiri bagi Partai Golkar.

“Kita juga tentu memiliki kriteria-kriteria yang selama ini sudah built in tentang kita, kompetensi-kompetensinya, loyalitasnya,” ucapnya.

Tak hanya itu, Akbar juga meminta agar tidak memilih orang begitu saja. Pimpinan yang akan datang harus diperhatikan prestasi-prestasinya.

“Jangan nanti orang itu tidak pernah, ujug-ujug jadi anggota DPR, enggak tahu riwayatnya, historisnya di Golkar. Prestasi, dedikasinya apa. Kalau tidak dihilangkan, tidak ada perubahan,” tegas Akbar.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya