Puncak Mudik Natal 22-23 Desember 2017

Puncak arus mudik Natal diperkirakan terjadi pada 22 dan 23 Desember 2017 mendatang.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 12 Des 2017, 06:33 WIB
Diterbitkan 12 Des 2017, 06:33 WIB
Pemudik Mulai Padati Tol Cipali
Kendaraan pemudik berhenti saat terjebak kemacetan di Jalan Tol Cipali, Jawa Barat mengarah ke Jakarta, Kamis (29/6). Puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada H+5 dan H+6 Lebaran saat cuti bersama berakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan memprediksi akan terjadi kenaikan volume kendaraan saat arus mudik Natal dan tahun baru 2018. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setyadi, mengatakan kenaikan volume kendaraan diperkirakan naik hingga 15 persen.

"Diperkirakan akan ada peningkatan 10-15 persen dibanding tahun lalu," ucap Budi dalam sebuah diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2017).

Untuk puncak arus mudik, Budi memperkirakan akan terjadi pada 22 dan 23 Desember 2017. Oleh sebab itu, Budi mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik untuk mengatur hari keberangkatan mereka.

Langkah ini akan bermanfaat untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan yang keluar dari Ibu Kota.

"Dan kita harapkan masyarakat, jangan bertumpuk pada satu hari saja, tanggal 22 atau 23 Desember, tetapi menyebar," ucap Budi.

Menurut Budi, pihaknya sudah memetakan adanya titik rawan kemacetan saat mudik. Ia mencontohkan, misalnya, di beberapa ruas tol dari Jakarta sampai Cikampek.

"Titik kerawanan yang jadi perhatian kita itu ada di Jakarta sampai dengan Cikampek," ucap Budi.

Menhub Periksa Armada

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, akan melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan (ramp check) secara rutin terhadap angkutan Natal 2017 dan tahun baru 2018.

Selain itu, Menhub juga akan mengidentifikasi lokasi titik rawan kemacetan. Budi Karya menjelaskan, rencana operasi dan kesiapan angkutan Natal serta tahun baru akan disampaikan pada pekan depan.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengedukasi pengusaha truk, pengusaha bus, dan pengusaha kendaraan terkait kelayakan kendaraan.

"Kita akan lakukan ramp check secara rutin dan intensif. Penertiban bagi kendaraan yang tidak layak jalan, karena dari identifikasi kita, banyak sekali kendaraan umum yang tidak layak," ujar Budi Karya dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (10/12/2017).

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu juga akan mengidentifikasi jalur serta titik lokasi rawan macet. Saat ini, Menhub telah menugaskan kepada seluruh direktur jenderal di lingkungan Kemenhub untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.  

"Intinya kita (Kemenhub) sudah siap," tegas Budi Karya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya