Liputan6.com, Jakarta - Acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2017 yang diadakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, mendapat penolakan dari sejumlah warga Jakarta.
Pantauan Liputan6.com, Jumat (15/12/2017) sore, puluhan orang mendatangi Jalan Benyamin Sueb atau depan pintu gerbang VIP bagi pengunjung DWP.
Baca Juga
Puluhan orang tersebut membentangkan spanduk yang maksudnya bertuliskan penolakan gelaran acara DWP. Dari atas mobil komando, koordinator lapangan aksi, Suhadi mengatakan, acara DWP tidak bermanfaat, malah berpotensi jadi sarang maksiat.
Advertisement
"DWP diindikasi kebanyakan mudharat daripada manfaat. Meskipun secara ekonomi menyumbang Rp 80 miliar," kata Suhadi.
Dia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersikap tegas dengan membubarkan acara DWP. Apalagi dari informasi yang diterima pihaknya, acara DWP belum mengantongi izin.
"Kita meminta pemerintah menghentikan DWP. Kemarin setahu kami, setelah kami melakukan mediasi saat aksi di depan Balai Kota, orang sana bilang surat izin belum keluar," ujar dia.
Minta BNN Turun Tangan
Suhadi pun meminta agar pihak BNN turun tangan ke lapangan melakukan cek urine. Dia mendesak agar anak buah Komjen Budi Waseso datang dan memantau langsung jalannya acara.
Menurut dia, kuat dugaan ada aroma narkoba di acara yang menghadirkan sejumlah DJ ternama itu.
"Kami meminta BNN melakukan tes urine selesai acara. Karena diindikasikan acara sebelumnya banyak barang haram yang dikonsumsi, " tutur dia.
Sementara ratusan personel kepolisian menggelar apel siaga di halaman parkir JIExpo. Ratusan polisi berseragam dan yang berpakaian preman tampak memenuhi area halaman. Saat ini arus lalu lintas depan JIExpo masih terbilang lancar.
Advertisement