Liputan6.com, Jakarta - Unjuk rasa penolakan Revisi Undang-Undang Tentara NasionalIndonesia (RUU TNI) yang saat ini sudah sah menjadi undang-undang di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat pada Kamis (20/3/2025) sempat memanas.
Massa yang tergabung dalam elemen mahasiswa, buruh dan koalisi masyarakat sipil memblokade Jalan Gatot Subroto mengarah ke Slipi.
Baca Juga
Terlihat, massa menyemut di lajur Transjakarta dan Depan Gerbang Utama DPR/MPR Jakarta Pusat.
Advertisement
Banyak massa yang berada di ruas jalan berimbas pada kondisi lalu lintas. Tampak, kendaraan mengular panjang akibat adanya penutupan jalan oleh massa.
Sempat terjadi ketegangan antara massa dan polisi, bahkan sebagian pemotor sampai turun untuk mendesak massa membukakan jalan. Namun, upaya itu berjalan buntu. Massa ogah minggir dan tetap bertahan menutup ruas jalan.
Saat itu situasi mulai tak terkendali, karena diantara massa saling bergerak tanpa komando.
Koordinator berulang kali mengingatkan untuk berhati-hati atas kehadiran penyusup yang dengan sengaja ini membuat situasi demo kacau-balau.
"Hati-hati provokasi, kawan-kawan yang ada di lajur Transjakarta mohon untuk minggir. Jangan halangi jalan masyarakat sipil," ujar orator.
Kondisi Sudah Kondusif
Mendengar itu, sebagian massa menurut, sebagian lain ogah mengikuti. Dialog sempat berjalan alot, namun akhirnya massa melunak dan memberikan jalan bagi pengendara dengan syarat, polisi segera melakukan rekayasa lalu lintas menuju ke Semanggi.
Hingga berita ini ditulis, situasi sudah berangsur-angsur kondusif. Massa kembali dengarkan aspirasi yang disampaikan dari atas mobil komando.
Advertisement
