Amankan Natal dan Tahun Baru, 6 Ribu Reserse Disebar di Ibu Kota

Kapolda Metro Jaya menegaskan, pihaknya melarang keras ormas-ormas melakukan sweeping saat Natal dan tahun baru.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 20 Des 2017, 02:09 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 02:09 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis saat apel gelar pasukan fungsi reserse di Silang Monas
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis saat apel gelar pasukan fungsi reserse di Silang Monas (Liputan6.com/ Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2018, sebanyak 6.000 reserse bakal disebar di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya. Ribuan personel kepolisian ini disebar untuk mengamankan terjadinya tindak pidana selama perayaan hari besar itu berlangsung.

"Total semua 21 ribu (personel pengamanan) terdiri dari polres, polsek. Tapi khusus reserse 6 ribu orang," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis saat apel gelar pasukan fungsi reserse di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2017) malam.

Para personel reserse itu akan disebar ke seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya. Fokus pengamanan dilakukan di tempat ibadah, pusat perbelanjaan, objek vital, dan beberapa lokasi keramaian.

"Saya minta rekan-rekan anggota fokus dalam melakukan pengamanan. Berikanlah pengamanan kepada saudara-saudara kita yang tengah beribadah maupun beraktivitas," kata dia.

Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru Ini, Idham juga menekankan kepada jajarannya untuk meningkatkan operasi premanisme dan begal.

"Menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru ini, tidak ada kata lain keculai Jakarta ini harus aman. Dan saya katakan semua ada di pundak kalian," ucap Idham.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ormas Dilarang Sweeping

Pendemo Bela Palestina Kepung Kedubes AS di Jakarta
Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis (tengah) meninjau aksi unjuk rasa di depan Kedubes AS, Jakarta, Minggu (10/12). Ribuan massa berkumpul memprotes keputusan Presiden Trump yang mengakui Yerusalem jadi Ibu Kota Israel. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam kesempatan itu, Jenderal bintang dua tersebut menegaskan bahwa pihaknya melarang keras ormas-ormas melakukan sweeping. Ia meminta jajarannya untuk ormas-ormas yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Jika nekat melakukan sweeping, kami akan berikan tindakan tegas. Hanya kami yang diberikan kewenangan," ucap Idham.

Kendati, bukan berarti peran ormas diabaikan. Polisi berencana menggandeng ormas-ormas di Ibu Kota dalam menjaga keamanan Ibu Kota.

"Ada beberapa ormas yang sudah kami gandeng. Nanti mereka akan ikut saat apel bersama 21 Desember mendatang," tandas Idham.


Operasi Nila

Drama Jelang Tahun Baru Para Kurir Sabu Malaysia
Ada kurir sabu Malaysia yang ternyata pasangan mertua dan menantu. Ada pula kurir yang tak mempan sergapan polisi meski diberondong peluru. (Liputan6.com/M Syukur)

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan jajarannya bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) akan menggelar Operasi Nila jelang pergantian tahun.

Operasi Nila, kata Tito, ditujukan untuk mencegah peredaran narkoba di seluruh Indonesia.

"Operasi Nila khusus narkoba menjelang akhir tahun ini. Operasi ini bertujuan untuk memotong jalur suplai, jadi para dealer dan supplier menjadi sasaran target operasi ini untuk ditangkap," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin 18 Desember 2017.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengungkap, demand atau permintaan akan narkoba meningkat jelang pergantian tahun. Sehingga peredaran narkoba juga meningkat. Hal ini yang menjadi perhatian Polri dan BNN menjelang pergantian tahun.

"Tahun baru karena demand-nya tinggi. Ini tentu menjadi warning," ucap Tito.

Selain itu, Tito telah menginstruksikan seluruh kapolda dan kapolres untuk memberikan peringatan kepada para pengusaha tempat hiburan malam terkait hal ini.

"Yang ada hiburan night club dan di-warning mereka supaya mereka tidak mentoleransi adanya narkoba pada saat Natal dan Tahun Baru khususnya. Tapi untuk hari yang lain juga enggak boleh sebetulnya," tandas Tito.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya