Polri Gelar Operasi Nila Cegah Peredaran Narkoba di Akhir Tahun

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan jajarannya bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) akan menggelar Operasi Nila.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Des 2017, 06:34 WIB
Diterbitkan 19 Des 2017, 06:34 WIB
20150918-Kasus-Narkoba-Jakarta
Ilustrasi Narkoba. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan jajarannya bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) akan menggelar Operasi Nila jelang pergantian tahun.

Operasi Nila, kata Tito, ditujukan untuk mencegah peredaran narkoba di seluruh Indonesia.

"Operasi Nila khusus narkoba menjelang akhir tahun ini. Operasi ini bertujuan untuk memotong jalur suplai, jadi para dealer dan supplier menjadi sasaran target operasi ini untuk ditangkap," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengungkap, demand atau permintaan akan narkoba meningkat jelang pergantian tahun. Sehingga peredaran narkoba juga meningkat. Hal ini yang menjadi perhatian Polri dan BNN menjelang pergantian tahun.

"Tahun baru karena demand-nya tinggi. Ini tentu menjadi warning," ucap Tito.

Selain itu, Tito telah menginstruksikan seluruh kapolda dan kapolres untuk memberikan peringatan kepada para pengusaha tempat hiburan malam terkait hal ini.

"Yang ada hiburan night club dan di-warning mereka supaya mereka tidak mentoleransi adanya narkoba pada saat Natal dan Tahun Baru khususnya. Tapi untuk hari yang lain juga enggak boleh sebetulnya," tandas Tito.

Antisipasi Terorisme

Ilustrasi Tangkap Teroris
Ilustrasi Tangkap Teroris (Liputan6.com/M.Iqbal)

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan polisi belum menemukan potensi ancaman teror pada perayaan Natal dan tahun baru 2018. Namun, dia menegaskan Polri tetap melakukan langkah-langkah pencegahan.

"Tolong digarisbawahi, sampai saat ini belum ada ancaman teror. Tetapi kami tetap melakukan upaya preemptive strike," tegas Tito usai rapat dan video conference dengan sejumlah menteri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Upaya preemptive strike jelang Natal dan tahun baru 2018 yang dimaksud Tito adalah mengamankan sejumlah orang yang pernah terlibat kegiatan terorisme.

"Mereka yang potensial dan ada kasusnya kami lakukan penangkapan," ucap mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Tito mengungkapkan pihaknya sudah melakukan operasi penangkapan terhadap sejumlah orang yang diduga pernah terlibat dengan aksi terorisme.

Total yang sudah diamankan berjumlah 20 orang. Lima orang di antaranya ditangkap di Malaysia dan empat lainnya warga Kalbar yang hendak ke Filipina.

"Selain preemptive strike, kami juga melakukan pengamanan terbuka. Kami amankan semua gereja dan tempat kebaktian Natal," terang Tito.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya