Peringatan 13 Tahun Tsunami Aceh Digelar di Kecamatan Leupung

Pemilihan Kecamatan Leupung, Aceh Besar, sebagai lokasi utama penyelenggaraan peringatan tsunami didasarkan kepada kejadian masa lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Des 2017, 16:34 WIB
Diterbitkan 25 Des 2017, 16:34 WIB
Gempa
Masjid yang masih berdiri ditempa tsunami di Aceh. (foto: ABC.net)

Liputan6.com, Aceh - Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar peringatan 13 tahun gempa dan tsunami di Kecamatan Leupung, Aceh Besar.

"Peringatan 13 tahun gempa dan tsunami Aceh dipusatkan di halaman Masjid Al Ikhlas, Gampong Meunasah Masjid, Kecamatan Leupung, Aceh Besar," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi di Banda Aceh, Senin (25/12/2017).

Peringatan akan dilaksanakan pada Selasa 26 Desember besok dengan tema "Melawan Lupa, Bangun Kesadaran Masyarakat Menuju Budaya Siaga Bencana".

Kegiatan tersebut nantinya akan dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, masyarakat dan undangan lainnya.

Pemilihan Kecamatan Leupung, Aceh Besar, sebagai lokasi utama penyelenggaraan peringatan tsunami Aceh didasarkan kepada kejadian masa lalu.

"Kecamatan Leupung merupakan wilayah yang mengalami dampak serius akibat gempa dan gelombang tsunami Aceh yang mengakibatkan kehancuran harta benda dan korban ribuan nyawa masyarakat setempat," ungkap Reza seperti dikutip Antara.

Tujuan Peringatan Tsunami

Tsunami Aceh 2004
Tsunami Aceh 2004 (AFP)

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Rahmadhani menyebutkan, ada empat tujuan utama yang ingin dicapai dari penyelenggaraan peringatan gempa dan tsunami Aceh setiap tahunnya. Yakni refleksi, apresiasi, mitigasi dan promosi.

"Kejadian gempa dan tsunami masa lalu menyadarkan kita betapa kecil dan tidak berdayanya manusia di hadapan Allah SWT, dan setiap kejadian bencana tersebut harus menjadi ibrah sebagai introspeksi diri dan inilah bagian dari refleksi," sebut Rahmadhani.

Adapun apresiasi, kata dia, peringatan tsunami di Aceh akan selalu menjadi momentum penting untuk mengenang dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat nasional dan internasional atas segala dukungan dan solidaritas sosial dalam membantu pembangunan Aceh.

"Aceh berada di daerah rawan bencana. Khususnya gempa dan tsunami, masyarakat Aceh harus bersahabat dengan bencana dan selalu membangun budaya siaga bencana dalam upaya mengantisipasi bencana-bencana yang mungkin terjadi di masa akan datang," jelas Rahmadhani.

Wisata Tsunami

Bongkar Kenangan Tsunami Melalui Museum Tsunami Aceh
Peristiwa tsunami diabadikan dalam Museum Tsunami Aceh sekaligus sebagai sarana edukasi dan tempat perlindungan bahaya bencana alam.

Sementara dari sisi promosi, wisata tsunami menjadi media efektif dalam memperlihatkan kepada masyarakat global tentang kekuatan, ketahanan dan ketabahan masyarakat selama tsunami.

"Adanya peringatan ini, diharapkan masyarakat dan Pemerintah Aceh untuk mengenang serta membangun semangat kesadaran masyarakat menuju budaya siaga bencana," pungkas Rahmadhani.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya