Diduga Lindungi Setnov, Hilman-Fredrich Dicegah ke Luar Negeri

Hilman diduga turut terlibat dalam proses pelarian Setya Novanto alias Setnov pada saat akan ditangkap oleh penyidik KPK.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 09 Jan 2018, 19:07 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2018, 19:07 WIB
20160405-Ade Komarudin Resmikan Ruang Wartawan DPR RI-Jakarta
Ketua DPR Ade Komarudin (tengah) memberikan potongan tumpeng pertama kepada Ketua Pressroom DPR, Hilman (kedua kanan) saat meresmikan ruangan wartawan parlemen di Gedung Nusantara III kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (5/4). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta kepada Ditjen Imigrasi Kemenkumham untuk mencegah Hilman Mattauch bepergian ke luar negeri.
 
Sopir Ketua DPR nonaktif Setya Novanto yang juga bekas wartawan itu dicegah berkaitan dengan kasus dugaan merintangi penyidikan kasus e-KTP.
 
"Pencegahan ke luar negeri dalam proses penyelidikan dugaan tindak pidana mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan dengan tersangka SN (Setya Novanto)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (9/1/2018).
 
Hilman diduga turut terlibat dalam pelarian Setya Novanto alias Setnov pada saat akan ditangkap oleh penyidik lembaga antirasuah pertengan November 2017 lalu.

Minta Pengacara Setnov Dicegah

ilustrasi KPK
ilustrasi KPK
Selain Hilman, KPK juga meminta Imigrasi untuk mencegah tiga orang lainnya ke luar negeri. Mereka adalah mantan kuasa hukum Setnov, yakni Fredrich Yunadi, Reza Pahlevi, dan Achmad Rudyansyah.
 
Dasar hukum pencegahan terhadap empat orang tersebut tertera dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b UU KPK.
 
"Mereka dicegah ke luar negeri selama enam bulan terhitung sejak 8 Desember 2018 karena dibutuhkan keterangannya dan saat dipanggil sedang berada di Indonesia," kata Febri Diansyah.
 
 
Saksikan Vieo Pilihan Berikut: 
 
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya