Liputan6.com, Jakarta - Investor Ukraina yang akan bergabung dalam pembuatan pesawat R80 bertemu Duta Besar RI untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi di Kiev, Selasa 30 Januari 2018. Yuddy menjamu perwakilan perusahaan Tucana Engineering itu yang dihadiri Director General Tucana Engineering, Myroslav Krekota, dan President Director Progresstech (Group Tucana) Andrey V Sharnin.
Kedatangan mereka atas undangan KBRI Kiev terkait kerja sama antar dua perusahaan Indonesia dan Ukraina.
Duta Besat Yuddy menyampaikan, pertemuan dimaksud dipandang perlu dengan tujuan memberikan informasi bahwa KBRI Kiev berkomitmen membantu jika ada hal birokrasi yang diperlukan kepada Tucana Engineering.
Advertisement
Selama kurang lebih satu jam pertemuan, Myroslav menyampaikan progres kerja sama perusahaannya yang berkongsi dengan PT Regio Aviasi Industri (RAI). RAI sendiri adalah perusahaan Indonesia yang mengembangkan pesawat R80.
“Bagi saya proyek pengembangan pesawat asli Indonesia, pesawat R80, yang digagas pak Habibie semenjak dekade yang lalu adalah proyek realistik yang membanggakan. Sehingga waktu saya membaca di media bahwa ada perusahaan ukraina yang akan membantu proyek tersebut, saya langsung tergerak untuk mencari tahu perusahaan ini," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (31/1/2018).
"Saya ingin memberikan sebuah nuansa bahwa KBRI Kiev mendukung proyek tersebut. Paling tidak jika ada hal birokrasi yang diperlukan, kami siap membantu dengan tenaga yang maksimal,” imbuh dia.
Investor asal Ukraina itu disebutkan siap bergabung dalam pembuatan pesawat R80. Investasi yang digelontorkan kepada pesawat R80 merupakan investasi yang menggunakan skema Risk Sharing Partnership (RSP). Artinya dana investasi yang mengalir tak langsung masuk ke PT RAI.
Tak Hanya Bidang Pesawat
Skema RSP, investor membuat bagian dari pesawat sesuai dengan desain pesawat R80 dengan dananya sendiri. Kemudian investor mendapatkan kembali dananya ketika pesawat tersebut dijual secara komersial.
Dalam pertemuan itu juga disampaikan bahwa Tuscana Engineering tidak hanya berkutat dalam proyek pembuatan pesawat. Mereka juga menawarkan kepada Indonesia sharing ilmu tentang kedirgantaraan dalam skema kerjasama antar univesitas.
Disampaikan pada Desember 2017, pihak Tucana Engineering telah melakukan kunjungan ke Indonesai untuk bertemu beberapa universitas di Bandung. Mereka menyampaikan Indonesia-Ukraina dapat bekerja sama mencetak sarjana teknik lebih banyak.
"Ini bermanfaat untuk industri kedirgantaraan Indonesia di masa depan," ujar Yuddy.
Advertisement