Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis bedah umum onkologi Bajuadji mengungkapkan bahwa gejala awal kanker payudara bervariasi. Memang, tanda umum adalah kehadiran benjolan di payudara atau ketiak.
Namun, selain benjolan di payudara atau ketiak, Bajuadji juga mengingatkan bahwa ada gejala kanker payudara lain yang perlu diperhatikan yakni:
- Penebalan di payudara atau ketiak
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara
- Puting yang masuk ke dalam atau mengeluarkan cairan tidak normal
- Perubahan pada kulit payudara seperti kemerahan, berkerut, atau tampak seperti kulit jeruk.
- Nyeri yang tidak hilang di area payudara perlu diwaspadai.
"Jika mengalami gejala ini, segera periksakan diri ke dokter untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat," kata dokter yang sehari-hari praktik di RS Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Advertisement
Cara Menegakkan Diagnosis Kanker Payudara
Bajuadji mengungkapkan untuk mendiagnosis kanker payudara, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan. Hal ini diperkukan untuk memastikan keberadaan, jenis, dan stadium kanker.
1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pada payudara dan ketiak untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan lain yang mencurigakan.
2. Mammografi
Pemindaian menggunakan sinar-X untuk mendeteksi adanya kelainan atau massa yang tidak normal pada jaringan payudara.
3. USG Payudara
Digunakan untuk membedakan antara benjolan berisi cairan (kista) dan massa padat yang berpotensi kanker.
Pemeriksaan Lain untuk Menegakkan Diagnosis Kanker Payudara
4. Biopsi
Pengambilan sampel jaringan dari payudara untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan adanya sel kanker.
5. MRI Payudara
"Digunakan untuk memberikan gambaran lebih rinci tentang kondisi jaringan payudara, terutama jika hasil pemeriksaan lain masih meragukan," kata Bajuadji dalam keterangan tertulis.
Advertisement
Skrining Rutin Bisa Selamatkan Nyawa dari Kanker Payudara
Mengingat kanker payudara menempati posisi teratas sebagai jenis kanker terbanyak di Indonesia pada 2022 merujuk data Globocan, Bajuadji pun mengingatkan untuk melakukan skrining.
Skrining bisa dilakukan dengan pemeriksaan payudara secara mandiri (SADARI) tiap bulan sesudah menstruasi dan rutin melakukan skrining medis seperti mammografi atau USG sangat dianjurkan.
Jika ditemukan gejala mencurigakan, pemeriksaan lebih lanjut seperti biopsi atau MRI dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis.
"Deteksi dini adalah kunci utama dalam penanganan kanker payudara. Dengan skrining rutin seperti mammografi dan USG payudara, kita dapat menemukan kanker dalam tahap awal sehingga peluang kesembuhan lebih tinggi," ujar Bajuadji.
Kanker Payudara Stadium I Peluang Sembuh 98 Persen
Semakin dini kanker payudara ditemukan, semakin besar pula peluang untuk sembuh. Pada stadium awal seperti stadium I tingkat kesembuhan kanker payudara bisa mencapai 98 persen.
Mengenal stadium kanker payudara dan penanganannya:
- Stadium 0 (Karsinoma in situ) – Sel kanker masih terbatas di saluran susu. Penanganan dengan lumpektomi atau mastektomi untuk mencegah perkembangan lebih lanjut.
- Stadium I – Tumor berukuran ≤2 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening. "Dapat diatasi dengan Breast Conserving Surgery (BCS) atau mastektomi parsial, dengan tingkat kesembuhan 98-99%," kata Bajuadji.
- Stadium II – Tumor lebih besar dari 2 cm atau telah menyebar ke kelenjar getah bening. Penanganan dengan BCS, kemoterapi, atau radiasi, dengan tingkat kesembuhan 70 hingga 80%.
- Stadium III – Tumor berukuran 4-6 cm dengan penyebaran lebih luas ke kelenjar getah bening atau jaringan sekitar. Pengobatan meliputi kemoterapi, radiasi, dan mastektomi, dengan tingkat kesembuhan 40-60%.
- Stadium IV – Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke organ lain (metastasis) ke organ lainnya seperti paru, hati, tulang, otak dan lainnya. Penanganan dengan kemoterapi, radiasi, dan pengobatan sesuai kondisi pasien, dengan tingkat kesembuhan 20-30%.
Advertisement
Kondisi Pasien Kanker Payudara Berbeda-beda
Bajuadji mengingatkan bahwa setiap pasien kanker payudara memiliki kondisi yang berbeda. Maka pengobatannya pun harus disesuaikan.
"Setiap pasien memiliki kondisi yang unik, sehingga pengobatan kanker payudara harus disesuaikan dengan stadium dan karakteristik penyakitnya. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter spesialis sangat penting untuk menentukan terapi terbaik bagi pasien" kata Bajuadji.
Deteksi dini menjadi kunci dalam menangani kanker payudara. Karena itu, keberadaan layanan onkologi yang menyeluruh mulai dari skrining, diagnosis, hingga pengobatan komprehensif penting.
"Klinik Bedah Umum Onkologi di Bethsaida Hospital Gading Serpong telah dilengkapi dengan fasilitas canggih untuk mendukung deteksi dini, diagnosis, hingga pengobatan kanker payudara secara komprehensif," tambah Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dokter Pitono.
