Tradisi Melepas Burung Pipit Menjelang Imlek

Jelang Tahun Baru Imlek, warga Tionghoa melakukan tradisi melepas burung pipit atau tradisi Fang Sheng.

oleh Rinaldo diperbarui 15 Feb 2018, 20:46 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2018, 20:46 WIB

Fokus, Jakarta - Tradisi melepas burung pipit biasa dilakukan warga Tionghoa dalam menyambut Tahun Baru Cina, atau Imlek. Tradisi ini pun turut meningkatkan pendapatan pedagang burung pipit di sekitar klenteng.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Kamis (15/2/2018), salah satu pedagang burung pipit yang berjualan untuk menyambut Imlek ialah Masyam. Masyam biasanya berjualan di depan pintu masuk Vihara Dharma Bakti, Glodok, Jakarta Barat.

Masyam dan pedagang lain saling melayani permintaan para pengunjung klenteng yang akan melakukan tradisi Fang Sheng atau tradisi melepaskan burung pipit. Tradisi yang sudah berusia 2.000 tahun tersebut diyakini sebagai upaya melepaskan belenggu dan membawa keberuntungan atau keberkahan. Jumlah burung pipit yang dilepaskan tergantung dari usia pembelinya.

“Jadi bagusnya ngikutin umur kalau umurnya 26 burungnya 27 tambain satu,” jelas Masyam.

Burung-burung pipit didatangkan dari Mojokerto, Jawa Timur, dua hari sekali. Satu burung pipit dihargai Rp 1.500.

Jika pada hari biasa Masyam dan pedagang burung pipit lainnya hanya mampu menjual sekitar 4 ribu ekor. Pada Imlek, mereka mampu menjual hingga 20 ribu ekor.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya