Wiranto Minta Aparat Buru Aktor di Balik Teror Tokoh Agama

Wiranto berjanji, negara segera membongkar dalang di balik aksi-aksi terkait. Soal caranya, dia enggan membeberkan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Feb 2018, 13:38 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2018, 13:38 WIB
Wiranto Hadiri Simposium Nasional Pemuda Indonesia
Menko Polhukam, Wiranto memberikan sambutan dalam acara Simposium Nasional Pemuda Indonesia, Jakarta, Rabu (30/8). Acara bertema "Peran strategis Pemuda Indonesia dalam penguatan Pancasila sebagai Bangsa dan Bela Negara". (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto angkat suara soal maraknya penyerangan tokoh agama di sejumlah daerah. Wiranto mengaku telah memerintahkan aparat penegak hukum untuk mengusut kasus tersebut.

"Siapa pun melakukan itu, perorangan, atau didalangi kelompok, aparat keamanan diminta untuk bertindak tegas, sekeras-kerasnya memberi tindakan," tegas Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018).

Mantan Panglima ABRI ini menjelaskan, tindakan teror terhadap tokoh agama itu memicu ketidaktenteraman di masyarakat, terlebih mendekati pilkada serentak di tahun politik.

"Perbuatan ini bisa berakibat merebaknya isu SARA, bisa mengganggu pelaksanaan pilkada dan pemilu akan datang," sambung dia.

Wiranto berjanji, negara segera membongkar dalang di balik aksi-aksi teror terhadap tokoh agama. Terkait caranya, dia enggan membeberkan.

"Kalau itu berasal dari kelompok tertentu, kita minta ditindak sekeras-kerasnya. Mengenai penyelidikan dan penyidikan, itu masih berlangsung. Saya tidak akan bicara," Wiranto menandaskan.

Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto menyebut, ada pihak yang sengaja "menggoreng" isu teror dan penyerangan tokoh agama. Dia bahkan mengklaim telah mengantongi aktor penyebar berita bohong atau hoax tersebut.

"Tujuan hoax itu justru untuk menggiring opini bahwa negara ini sedang berada dalam situasi dan kondisi yang seolah-olah bahaya. Di titik ini, masyarakat sebenarnya justru terjebak dalam skenario dari sutradara hoax itu," ujar Ari melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2018.

Jokowi Minta Usut

Lewat Padat Karya Tunai, Jokowi Berharap Daya Beli Masyarakat Meningkat
Presiden Jokowi meninjua irigasi di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (14/2). Pembangunan irigasi di desa tersebut merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Berdasarkan penelusuran Bareskrim Polri, penyebaran hoax mengenai penyerangan tokoh agama tersebut dilakukan melalui beberapa jejaring media sosial, mulai dari Facebook, Google+, Twitter, hingga situs berbagi video Youtube.

"Adapun akun-akun yang membahas hal tersebut dimotori oleh beberapa akun yang sudah dikantongi oleh Polri. Jadi, siap-siap saja jika masih terus menyebarkan hoax seperti itu," Ari menandaskan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Polri untuk menuntaskan kasus penyerangan tokoh agama. Selain penuntasan kasus, Jokowi juga meminta Polri mencari dalang dari aksi penyerangan tersebut.

"Saya sudah meminta agar dituntaskan masalah ini, dilihat betul secara detail, apakah memang benar-benar memang sesuatu yang wajar, kriminalitas biasa atau tidak," kata Jokowi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu, 21 Februari 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya