Liputan6.com, Jakarta - Aksi emak-emak di Kudus, Jawa Tengah, yang menggigit tangan anggota polisi viral di media sosial. Ulah itu dilakukan lantaran si pelaku tak terima saat akan ditilang.
Kejadian berawal saat polisi memberhentikan pengemudi sepeda motor matic lantaran melawan arah. Selain itu, sang pengendara juga tidak mengenakan helm. Emak-emak ini juga tidak bisa menunjukkan surat-surat kelengkapan berkendaranya.
Baca Juga
Tak cukup sampai disitu, emak-emak ini juga mencoba menantang polisi dengan memberikan uang sebesar Rp 1 Juta untuk membeli helm.
Advertisement
"Dah, helm berapa? Tak kasih uang Rp 1 juta?" kata pengemudi itu.
Setelah kejadian, ada 6 fakta di balik aksi emak-emak tersebut. Apa saja?
Â
1. Tabrak Motor ke Polisi
Menurut Kapolres Kudus AKB Agusman Gurning, emak-emak itu tidak mau berhenti dan terus melaju saat akan ditilang. Akhirnya petugas menghadang dan mengambil kunci motor perempuan berhijab tersebut.
Pengemudi sepeda motor bernomor polisi K 2899 HR tersebut justru marah. Dia berusaha menabrak seorang polisi dengan cara mendorong sepeda motornya ke badan petugas. "Haiikaah!" seru emak-emak tersebut sembari meminta kuncinya kembali.
Â
Advertisement
2. Tantang Polisi
Mendapat permintaan itu, polisi tidak mau memberikan kunci motor. "Kembalikan kuncikuuuu," kata emak-emak di Kudus itu sambil menggigit tangan polisi.
"Lho njenengan mboten mbeto helm ditilang mboten purun (Lho, Anda tidak membawa helm, tidak mau ditilang)," sang petugas menjelaskan memakai Bahasa Jawa halus.
Mendapat teguran itu, amarah emak-emak ini bukan mereda malah makin menggila. Ia mencoba menantang polisi dengan memberikan uang sebesar Rp 1 Juta untuk membeli helm.
"Dah, helm berapa? Tak kasih uang Rp 1 juta?" kata pengemudi itu sembari kembali menggigit tangan petugas.
Â
3. Terus Mengamuk
Petugas yang digigit tangannya itu kemudian menunjukkan lukanya, sedangkan si emak-emak di Kudus tersebut masih mengamuk.
Polisi Lalu Lintas lainnya bersama Provost berusaha menjelaskan ke ibu-ibu tersebut. "Wong salah kok."
Hal tersebut justru membuatnya semakin geram dan menggebrak jok sepeda motornya dan berkata, "Rp 13 juta? Rp 13 juta!"
Petugas pun hanya bisa tersenyum mendengarnya.
Â
Advertisement
4. Pernah Gila?
Kepala Polres Kudus, AKB Agusman Gurning, menuturkan emak-emak tersebut pernah mengalami gangguan jiwa. Ini diperkuat dengan bukti yang dibawa oleh suaminya saat datang ke Mapolres Kudus.
"Suami menjelaskan ke kita. Yang bersangkutan pernah mengalami gangguan jiwa. Pada 2016 pernah menjalani perawatan. Ada buku berobatnya dari RS Lukmono Hadi. Dia tercatat sebagai pasien gangguan jiwa," kata Agusman kepada Liputan6.com, Kamis (22/2/2018).
Menurut dia, tidak hanya perempuan itu yang mengalami gangguan jiwa di keluarganya. "Katanya keturunan satu keluarga. Adiknya juga agak-agak stres gitu," ujar Agusman soal emak-emak penggigit polisi tersebut.
Â
5. Tak Jera Hadapi Emak-Emak
Briptu Erlangga nama sosok polisi yang digigit oleh emak-emak dalam video viral di media sosial. Netizen memberi acungan jempol atas kesabarannya. Begitu pula atasannya, Kapolres Kudus AKB Agusman Gurning.
Angga, begitu dia kerap disapa, mengaku tidak kapok menghadapi emak-emak. Kejadian pada Kamis 22 Februari 2018 di Jalan Ahmad Yani, Kudus itu dianggapnya sebagai risiko menjalankan tugas di kepolisian.
Dia mengatakan tetap akan menyetop dan menindak tegas pelanggar lalu lintas. Terlebih, pelanggaran lalu lintas membahayakan orang lain dan pengendara sendiri.
"Kalau tidak menggunakan helm kan bisa berbahaya. Saya tanya surat-surat (STNK dan SIM) juga tidak ada," kata Erlangga kepada Liputan6.com, Kamis malam.
Â
Advertisement
6. Emak-Emak Dilaporkan
Usai peristiwa itu, polisi kemudian mengamankannya ke Mapolres Kudus. Petugas yang digigit emak-emak itu, Briptu Erlangga, membuat laporan polisi atas kejadian tersebut.
"Yang bersangkutan kemudian diperiksa di Reskrim. Sebab petugas yang digigit langsung visum dan buat laporan. Sekarang sedang ditangani, yang bersangkutan menjalani pemeriksaan," ujar Kepala Polres Kudus AKB Agusman Gurning, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Menurut dia, ada alasan kuat terkait pembuatan laporan polisi tersebut. Petugas ingin memberi efek jera kepada masyarakat, tak hanya kepada emak-emak, sehingga tidak ada lagi pelanggaran hukum.
"Jika dilihat dari videonya kan kita bisa melihat, yang bersangkutan melanggar peraturan lalu lintas, tapi tidak mau ditilang. Malah menggigit dan memukul dada petugas. Ini untuk pembelajaran saja agar ada efek jera," kata Agusman.
Saksikan video pilihan berikut ini: