Hukum Salat Idul Adha, Lengkap dengan Keutamaan dan Tata Cara Pelaksanaannya

Pelajari hukum dan keutamaan salat Idul Adha, serta tata cara pelaksanaannya yang benar.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 10 Apr 2025, 11:39 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 11:39 WIB
20150924-Salat Idul Adha di Jatinegara-Jakarta
ilustrasi sholat Idul Adha (Liputan6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Salat Iduladha adalah salah satu ibadah penting yang dilakukan umat Islam setiap tahunnya. Banyak yang bertanya-tanya mengenai hukum shalat Iduladha: apakah wajib ataukah sunnah? Mengingat perayaan Idul Adha memiliki makna yang sangat dalam, penting untuk memahami status hukum dan keutamaan ibadah ini agar kita bisa melaksanakannya dengan benar. 

Beberapa ulama berpendapat bahwa salat Iduladha hukumnya sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Namun, ada juga pandangan yang menganggapnya sebagai kewajiban. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas berbagai pandangan terkait hukum shalat Idul Adha dan manfaat besar yang bisa kita peroleh dari pelaksanaannya. 

Selain itu, kita juga akan melihat tata cara salat Iduladha yang benar, serta tempat-tempat yang diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah ini. Dengan begitu, kita bisa lebih memahami bagaimana cara merayakan Idul Adha dengan tepat sesuai ajaran Islam. 

Hukum Shalat Iduladha: Sunnah Muakkadah atau Wajib?

Shalat Idul Adha memiliki hukum yang banyak diperdebatkan oleh para ulama. Mayoritas ulama, termasuk dalam mazhab Syafi'i, berpendapat bahwa shalat ini adalah sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan dan tidak berdosa jika ditinggalkan, namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Dalam Al-Quran Surah Al-Kautsar, Allah berfirman, "Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah." (QS. Al-Kautsar: 2).

Namun, beberapa pandangan juga muncul yang menyatakan bahwa shalat Idul Adha bisa berstatus fardhu kifayah, yaitu jika sekelompok orang melaksanakannya, kewajiban tersebut gugur bagi orang lain. Ada pula yang berpendapat bahwa shalat Idul Adha adalah fardhu 'ain, yang berarti wajib dilakukan oleh setiap individu Muslim yang mampu.

Dasar Hukum dari Hadis dan Al-Quran

Dalil utama yang mendasari kewajiban shalat Idul Adha dapat ditemukan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW dan ayat Al-Quran. Dalam hadis, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk melaksanakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Dalam hadis Ummu 'Athiyyah, Nabi SAW juga memerintahkan agar wanita yang sedang haid ikut serta menyaksikan pelaksanaan shalat Idul Fitri dan Idul Adha, meskipun mereka tidak shalat.

Ayat dalam Al-Quran juga menekankan pentingnya shalat dan qurban pada hari raya ini. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Kautsar untuk mendirikan shalat sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya.

Tempat Pelaksanaan Shalat Iduladha: Di Masjid atau Lapangan?

FOTO: Perayaan Hari Raya Idul Adha dari Berbagai Belahan Dunia
ilustrasi sholat Idul Adha (AP Photo)... Selengkapnya

Shalat Idul Adha bisa dilaksanakan di berbagai tempat, baik di masjid, mushalla, maupun lapangan terbuka. Meskipun masjid merupakan tempat yang sangat dihormati untuk melaksanakan ibadah, shalat Idul Adha tidak harus dilakukan di masjid. Rasulullah SAW sendiri melaksanakan shalat Idul Adha di lapangan terbuka, yang dikenal dengan istilah "Mushalla."

Pendapat mengenai tempat terbaik untuk melaksanakan shalat ini bervariasi. Jika masjidnya cukup besar dan mampu menampung semua jamaah, maka melaksanakan shalat Idul Adha di masjid lebih utama. Namun, jika masjid terbatas, pelaksanaan di lapangan lebih disarankan agar semua jamaah dapat berpartisipasi.

Keutamaan Melaksanakan Shalat Iduladha

Melaksanakan shalat Iduladha tidak hanya membawa keberkahan dalam hidup, tetapi juga memiliki berbagai keutamaan. Di antaranya adalah penghapusan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang jika dilakukan dengan penuh keikhlasan. Selain itu, shalat ini juga merupakan waktu yang sangat dicintai oleh Allah SWT, di mana amal saleh pada hari-hari tersebut lebih diterima oleh-Nya dibandingkan dengan hari-hari lainnya.

"Amal saleh pada sepuluh hari Dzulhijjah lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari lainnya," demikian disebutkan dalam hadis dari Ibnu Abbas. Oleh karena itu, shalat Idul Adha menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan ibadah kita.

Tata Cara Shalat Iduladha yang Benar

Ratusan Umat Muslim Salat Idul Adha 1339 H di Masjid Al Furqan DDII
ilustrasi sholat Idul Adha (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Shalat Idul Adha adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah untuk merayakan Hari Raya Kurban. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu kamu ikuti untuk melaksanakan shalat Idul Adha dengan benar:

1. Bersuci Sebelum Shalat 

Sebelum melaksanakan shalat Idul Adha, pastikan kamu dalam keadaan suci. Lakukan wudhu dengan sempurna atau mandi junub jika diperlukan, karena bersuci adalah syarat sahnya ibadah shalat.

2. Mengenakan Pakaian Sopan 

Kenakan pakaian yang bersih dan sopan sebagai tanda penghormatan terhadap ibadah yang sedang dilakukan. Pilihlah pakaian yang sesuai dengan ketentuan syariat, seperti pakaian yang menutupi aurat.

3. Menunggu Waktu Shalat 

Shalat Idul Adha dilakukan setelah terbit matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah dan sebelum waktu shalat Dzuhur. Pastikan kamu berada di tempat yang sudah ditentukan untuk melaksanakan shalat berjamaah.

4. Takbiratul Ihram 

Shalat dimulai dengan takbiratul ihram, yaitu takbir pertama yang menandakan dimulainya ibadah. Setelah takbir, lanjutkan dengan membaca doa iftitah sebagai pengantar shalat.

5. Membaca Al-Fatihah dan Surat 

Setelah takbiratul ihram dan doa iftitah, bacalah Al-Fatihah pada setiap rakaat. Di rakaat pertama, setelah membaca Al-Fatihah, imam akan melanjutkan dengan membaca surat pendek (biasanya surat Al-A'la atau surat lainnya). Hal yang sama dilakukan pada rakaat kedua setelah Al-Fatihah, di mana imam membaca surat lainnya.

6. Takbir Tambahan 

Pada setiap rakaat, setelah takbiratul ihram, imam akan mengucapkan takbir tambahan (takbir tahlil). Takbir ini diucapkan sebelum imam melanjutkan dengan bacaan surat.

7. Ruku dan Sujud 

Seperti halnya shalat lainnya, shalat Idul Adha juga dilakukan dengan ruku dan sujud. Setelah membaca surat pada tiap rakaat, imam akan memimpin jamaah untuk melakukan ruku, lalu sujud, dan kembali berdiri untuk rakaat berikutnya.

8. Khutbah Iduladha 

Setelah selesai shalat dua rakaat, imam akan memberikan khutbah Idul Adha. Khutbah ini berisi nasehat dan pengajaran tentang pengorbanan Nabi Ibrahim, serta pentingnya berbagi kepada sesama melalui ibadah qurban. Jamaah diharapkan mendengarkan dengan seksama dan merenungkan pesan-pesan yang disampaikan.

9. Doa dan Takbir 

Setelah khutbah selesai, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan takbir dan doa, serta bersilaturahmi dengan sesama. Ini adalah waktu untuk mengungkapkan rasa syukur dan semangat berbagi kebahagiaan dalam rangka menyambut hari yang penuh berkah ini.

Pertanyaan Seputar Salat Iduladha

1. Apakah Salat Idul Adha wajib dilakukan?

Salat Idul Adha adalah sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan, tetapi tidak wajib.

2. Apakah Salat Idul Adha bisa dilakukan sendirian?

Ya, Salat Idul Adha bisa dilakukan sendirian jika tidak dapat hadir berjamaah, meskipun salat berjamaah lebih dianjurkan.

3. Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan Salat Idul Adha?

Waktu terbaik untuk melaksanakan Salat Idul Adha adalah di awal pagi, setelah terbitnya matahari hingga sebelum waktu Zuhur.

4. Apa saja sunnah sebelum melaksanakan Salat Idul Adha?

Sunnah sebelum melaksanakan Salat Idul Adha antara lain mandi sunnah, memakai pakaian terbaik, dan berjalan kaki menuju tempat salat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya