Mancing Baronang ala Nelayan Pantai Dadap

Ikan-ikan hasil tangkapannya ini kemudian dijual ke seorang pengumpul seharga Rp 25 ribu per kilogram.

oleh Sunariyah diperbarui 23 Feb 2018, 20:51 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2018, 20:51 WIB

Fokus, Jakarta - Ketika sebagian besar orang masih terlelap tidur, Tama sudah disibukkan menumbuk cangkang kerang hijau di atas perahu kayunya. Berbekal cahaya lampu seadanya, nelayan di Kampung Dadap, Tangerang, Banten ini tekun menghaluskan cangkang kerang hijau untuk dijadikan umpan memancing ikan Baronang Pasir dan Baronang Susu yang banyak di Perairan Teluk Jakarta.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Jumat (23/2/2018), ketika umpan cangkang kerang hijau sudah siap, Tama dan sejumlah nelayan lainnya masih harus mencari lumpur. Lumpur ini akan digunakan sebagai tatakan untuk meletakan umpan kerang hijau di dalam bubu atau perangkap ikan Baronang yang berbentuk kubus.

"Pengumpannya yah begitu. Kerang ditumbuk-tumbuk dulu, sehabis ditumbuk rada halus baru dikasih lapisan, tatakan dulu baru kerang. Kan banyak cacingnya, kadang-kadang dimakan cacing," ujar Tama.

Setelah umpan dan lumpur siap digunakan, nelayan berusia 45 tahun ini menuju lokasi keramba kerang hijau di sekitar Perairan Teluk Jakarta untuk melepaskan bubu. Satu per satu dari 20 bubu miliknya dilepaskan di kedalaman 1,5 sampai dua meter.

"Gampang-gampang susah kalau setelahnya enggak pas, enggak kena ikannya," Tama menuturkan.

Setelah menunggu sekitar dua jam, Tama mulai mengangkat bubu miliknya. Hasilnya cukup baik, masing-masing bubu dipenuhi 20 hingga 30 ikan Baronang. Bekerja selepas subuh hingga jam dua siang, Tama biasa memperolah 25 hingga 30 kilogram Ikan Baronang. Ikan-ikan hasil tangkapannya ini kemudian dijual ke seorang pengumpul seharga Rp 25 ribu per kilogram.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya