Profil Tashi Lakpa Sherpa, Sosok Pendaki Nepal yang Bantu Evakuasi 2 Korban Pendakian Cartensz

Tashi Lakpa Sherpa, pendaki Nepal legendaris, turut dalam misi penyelamatan korban hipotermia di Gunung Cartensz.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 04 Mar 2025, 13:21 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 13:21 WIB
Profil Tashi Lakpa Sherpa
Profil Tashi Lakpa Sherpa (instagram.com/tashi8848.86)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dua pendaki asal Indonesia, Lilie Wijayanti Poegiono (60) dan Elsa Laksono (60), mengalami nasib tragis saat mendaki Gunung Cartensz, Papua Tengah. Keduanya meninggal dunia akibat hipotermia saat perjalanan turun dari puncak pada Sabtu (1/3/2025). Tragedi ini juga melibatkan tiga pendaki lainnya yang mengalami kondisi serupa, namun berhasil diselamatkan.

Dalam insiden tersebut, tim penyelamat menghadapi kondisi ekstrem dengan hujan salju, angin kencang, serta suhu yang terus menurun drastis. Salah satu sosok penting dalam misi penyelamatan adalah Tashi Lakpa Sherpa, pendaki kawakan asal Nepal yang terlibat langsung dalam evakuasi korban di puncak gunung tertinggi di Indonesia ini.

Tashi Lakpa Sherpa bukanlah nama asing di dunia pendakian. Dia adalah pendaki legendaris yang telah menaklukkan berbagai gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest sebanyak delapan kali. Keberaniannya dalam menghadapi kondisi ekstrem serta dedikasinya dalam penyelamatan membuatnya menjadi salah satu tokoh penting dalam tragedi ini.

Promosi 1

Kronologi Tragedi di Gunung Cartensz

Rombongan yang terdiri dari 20 pendaki, termasuk lima pemandu, tujuh pendaki dari Indonesia, enam pendaki dari luar negeri, serta dua pendaki dari Taman Nasional Lorentz, berangkat menuju puncak Gunung Cartensz pada Jumat (28/2/2025). Setelah mencapai puncak pada hari yang sama, mereka mulai turun kembali ke Basecamp.

Namun, dalam perjalanan turun, cuaca berubah drastis dengan hujan salju deras dan angin kencang, menyebabkan beberapa pendaki mengalami hipotermia. Beberapa di antaranya berhasil sampai di Basecamp, sementara yang lainnya masih tertahan di ketinggian akibat kondisi tubuh yang melemah.

Upaya penyelamatan dilakukan secara bertahap, dengan beberapa tim diturunkan untuk membantu pendaki yang masih berada di jalur turun. Salah satu yang turun tangan dalam evakuasi ini adalah Tashi Lakpa Sherpa, bersama timnya yang berusaha menjangkau para korban yang masih tertahan di gunung.

Siapa Tashi Lakpa Sherpa?

Tashi Lakpa Sherpa lahir pada tahun 1985 di daerah Makalu, Nepal. Ia tumbuh di desa terpencil dan sejak kecil terbiasa dengan kondisi alam yang ekstrem. Sebelum terjun ke dunia pendakian, ia bekerja sebagai penggembala hewan di daerah pegunungan.

Pada usia 16 tahun, ia pindah ke Kathmandu untuk belajar teknik mendaki. Setahun kemudian, ia langsung menorehkan sejarah dengan mendaki Everest sebagai gunung pertamanya. Kemudian, pada usia 19 tahun, ia menjadi pendaki termuda yang mencapai puncak Everest tanpa bantuan oksigen tambahan, sebuah pencapaian luar biasa yang tercatat dalam Guinness World Records.

Selain mendaki Everest sebanyak delapan kali, ia juga menaklukkan berbagai gunung tertinggi di dunia seperti Cho Oyu, Manaslu, serta tujuh puncak tertinggi di berbagai benua (Seven Summits). Kini, ia dikenal sebagai seorang pemandu ekspedisi ternama serta aktivis yang berperan dalam dunia pendakian internasional.

Peran Tashi Lakpa Sherpa dalam Misi Penyelamatan

Saat tragedi di Gunung Cartensz terjadi, Tashi Lakpa Sherpa tergabung dalam tim internasional yang turut melakukan penyelamatan. Ia bergabung bersama dua pendaki lainnya, Garret Madison dan Ben Jones, untuk mencapai lokasi para pendaki yang mengalami hipotermia di Summit Ridge.

Perjalanan menuju titik penyelamatan berlangsung penuh tantangan. Tim pertama yang dipimpin Madison mencapai Summit Ridge pada pukul 10.26 WIT dan berhasil menemukan tiga pendaki dalam kondisi selamat. Tim lainnya yang dipimpin oleh dokter Adnan dan Meidi bergerak menuju Teras 2 untuk mengevakuasi jenazah korban.

Misi penyelamatan yang dilakukan Tashi Lakpa Sherpa menjadi salah satu faktor utama dalam menyelamatkan tiga pendaki yang masih bertahan di puncak. Keahlian dan pengalamannya dalam menghadapi kondisi ekstrem berperan besar dalam keberhasilan evakuasi tersebut.

Prestasi dan Rekor Tashi Lakpa Sherpa

Sebagai pendaki berpengalaman, Tashi Lakpa Sherpa telah menorehkan berbagai prestasi, termasuk:

  • Pendaki termuda yang mencapai puncak Everest tanpa oksigen tambahan pada usia 19 tahun.
  • Mendaki Everest sebanyak delapan kali.
  • Menyelesaikan Seven Summits, termasuk Everest, Denali, Elbrus, Kilimanjaro, Aconcagua, Vinson, dan Kosciuszko.
  • Menjadi orang Nepal pertama yang melakukan ski hingga ke Kutub Selatan.

Selain itu, ia juga merupakan Managing Director dari Seven Summit Treks serta Chairman dari 14 Peaks Expedition, dua organisasi yang bergerak dalam industri ekspedisi gunung internasional.

Pertanyaan Seputar Tashi Lakpa Sherpa dan Pendakian Cartensz

Q: Siapa Tashi Lakpa Sherpa?

A: Tashi Lakpa Sherpa adalah seorang pendaki Nepal yang dikenal sebagai pemegang rekor pendaki termuda yang mencapai Everest tanpa oksigen tambahan. Ia juga merupakan seorang pemandu ekspedisi ternama di dunia pendakian.

Q: Apa yang menyebabkan tragedi di Gunung Cartensz?

A: Cuaca ekstrem dengan hujan salju dan angin kencang menyebabkan beberapa pendaki mengalami hipotermia saat perjalanan turun dari puncak, yang berujung pada meninggalnya dua pendaki asal Indonesia.

Q: Bagaimana peran Tashi Lakpa Sherpa dalam penyelamatan di Cartensz?

A: Ia bergabung dengan tim penyelamat yang mencapai Summit Ridge untuk mengevakuasi pendaki yang masih bertahan di atas. Pengalaman dan keterampilannya dalam kondisi ekstrem membantu penyelamatan tiga pendaki yang mengalami hipotermia.

Q: Apa prestasi terbesar Tashi Lakpa Sherpa?

A: Selain rekor Everest tanpa oksigen tambahan, ia juga telah mendaki delapan puncak tertinggi dunia, menyelesaikan Seven Summits, dan menjadi orang Nepal pertama yang melakukan ski ke Kutub Selatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya