Cara Mencegah Diabetes di Bulan Puasa, Lakukan Segera

Panduan lengkap berpuasa bagi penderita diabetes, mulai dari pola makan, aktivitas fisik, hingga jadwal minum obat yang tepat.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 03 Mar 2025, 14:54 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 14:54 WIB
Ilustrasi buka puasa bersama/freepik.com/rawpixel.com
Temukan inspirasi menjaga pola makan sehat saat ramadan tanpa takut berat badan naik. (Sumber: Freepik/rawpixel.com).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan merupakan momen yang dinantikan umat Muslim di seluruh dunia, termasuk bagi penderita diabetes. Namun, berpuasa dalam kondisi ini memerlukan strategi yang tepat agar kadar gula darah tetap stabil dan tidak menimbulkan komplikasi berbahaya.

Pada prinsipnya, penderita diabetes diperbolehkan menjalankan puasa asalkan kondisi kesehatan mereka terkendali. Namun, jika kadar gula darah tidak terkontrol, puasa justru bisa berisiko memicu hipoglikemia (gula darah terlalu rendah) atau hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi).

Maka dari itu, penting bagi penderita diabetes untuk mengetahui cara menjaga kadar gula darah agar tetap stabil selama berpuasa. Dengan menerapkan pola makan yang tepat, memperhatikan asupan cairan, serta mengikuti anjuran dokter, puasa bisa tetap dijalankan dengan aman dan nyaman.

1. Atur Pola Makan: Sahur dan Berbuka dengan Bijak

Mengatur pola makan adalah kunci utama agar penderita diabetes bisa menjalani puasa dengan aman. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah melewatkan sahur, padahal ini sangat penting untuk menjaga kestabilan gula darah sepanjang hari.

Sahur sebaiknya dilakukan mendekati waktu imsak agar energi bertahan lebih lama dan mengurangi risiko hipoglikemia. Makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti nasi merah, gandum, sayuran, dan protein tanpa lemak sangat dianjurkan.

Saat berbuka, hindari makan berlebihan atau konsumsi makanan tinggi gula dan lemak. Mulailah dengan air putih dan kurma dalam jumlah terbatas, lalu lanjutkan dengan makanan utama yang kaya nutrisi.

Disarankan untuk membagi porsi makan menjadi empat kali, yaitu sahur, berbuka, makan malam, dan camilan sehat sebelum tidur agar metabolisme tetap stabil.

2. Perhatikan Asupan Cairan agar Terhindar dari Dehidrasi

Selain makanan, cairan juga memainkan peran penting dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil selama berpuasa. Kurangnya cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang pada akhirnya memicu lonjakan gula darah.

  • Terapkan pola minum 4-2-2: 4 gelas saat berbuka, 2 gelas sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur untuk memenuhi kebutuhan cairan harian.
  • Hindari minuman berkafein seperti teh dan kopi saat sahur, karena dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan mempercepat dehidrasi.
  • Pilih air putih sebagai sumber hidrasi utama, daripada minuman manis yang dapat meningkatkan kadar gula darah secara tiba-tiba.

3. Jangan Lewatkan Pemeriksaan Gula Darah Secara Rutin

Monitoring kadar gula darah selama puasa menjadi langkah yang tidak boleh diabaikan. Pengecekan ini akan membantu mendeteksi kondisi hipoglikemia atau hiperglikemia sebelum menyebabkan komplikasi lebih serius.

Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan sebelum sahur, saat siang hari, dan setelah berbuka. Jika gula darah terlalu rendah (<70 mg/dL) atau terlalu tinggi (>300 mg/dL), maka puasa sebaiknya dibatalkan.

Untuk penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat antidiabetes tertentu, penyesuaian dosis obat perlu dikonsultasikan dengan dokter sebelum menjalani puasa.

Jika mengalami gejala seperti pusing, lemas, gemetar, atau kebingungan saat puasa, segera lakukan pengecekan gula darah dan konsumsi makanan ringan bila diperlukan.

4. Sesuaikan Aktivitas Fisik dengan Kondisi Tubuh

Berpuasa bukan berarti harus berhenti beraktivitas fisik, tetapi perlu menyesuaikan jenis dan intensitas olahraga agar tidak memicu hipoglikemia.

  • Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga pada waktu yang lebih aman, misalnya setelah berbuka atau sebelum sahur.
  • Hindari aktivitas fisik berat menjelang waktu berbuka karena dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kadar gula darah secara drastis.

Tarawih juga bisa menjadi alternatif olahraga ringan sekaligus ibadah yang membantu menjaga kebugaran tubuh selama puasa.

5. Konsultasikan dengan Dokter Sebelum Berpuasa

Setiap penderita diabetes memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, sehingga konsultasi dengan dokter sebelum menjalani puasa adalah langkah yang bijak.

Penderita diabetes yang hanya mengandalkan pola makan dan olahraga untuk mengontrol gula darah umumnya lebih aman menjalani puasa.

Bagi mereka yang mengonsumsi obat antidiabetes atau insulin, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis dan jadwal konsumsi obat agar sesuai dengan pola makan selama Ramadan.

Jika memiliki komplikasi seperti penyakit jantung atau ginjal, dokter akan mempertimbangkan apakah puasa aman untuk dilakukan atau tidak.

Pertanyaan Umum Seputar Diabetes dan Puasa

1. Apakah penderita diabetes boleh berpuasa?

Ya, penderita diabetes boleh berpuasa asalkan kadar gula darahnya terkontrol dan mendapatkan persetujuan dari dokter. Jika kadar gula darah tidak stabil, berpuasa bisa berisiko tinggi bagi kesehatan.

2. Bagaimana cara mencegah hipoglikemia saat puasa?

Pastikan sahur dengan makanan yang mengandung serat dan protein, serta memantau kadar gula darah secara berkala. Hindari aktivitas fisik berat dan jangan lupa mengonsumsi air yang cukup.

3. Apa tanda-tanda gula darah turun saat puasa?

Tanda-tanda hipoglikemia meliputi gemetar, berkeringat, pusing, sulit berkonsentrasi, dan rasa lapar yang intens. Jika mengalami gejala ini, sebaiknya segera berbuka puasa dengan makanan yang mengandung gula alami.

4. Apakah boleh minum obat diabetes saat puasa?

Ya, tetapi jadwalnya perlu disesuaikan. Biasanya, obat antidiabetes yang dikonsumsi dua kali sehari disarankan untuk diminum saat berbuka dan sebelum tidur, bukan saat sahur.

5. Bagaimana cara mengatur pola makan bagi penderita diabetes yang berpuasa?

Bagi penderita diabetes, pola makan bisa dibagi menjadi empat kali: sahur, berbuka, makan malam, dan camilan sebelum tidur. Hindari konsumsi makanan manis berlebihan dan tetap perhatikan kecukupan cairan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya